Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Bea Cukai Kepulauan Riau menangkap kapal ikan Win Long BH 2998 di Kepulauan Riau lantaran diduga mengangkut narkoba jenis sabu berjumlah 3 ton. Petugas masih terus memeriksa kapal berbendera Taiwan itu berikut ABK-nya.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan jajaran Bea Cukai Kepulauan Riau dalam operasi tersebut. Kabar tentang penangkapan kapal pengangkut sabu itu sudah terdengar kesekian kalinya setelah kasus sabu 1,6 ton di Batam.
Baca Juga
"Saya sangat geram mendengar kabar bahwa masih ada sindikat bandar narkoba yang coba menyelundupkan sabu ke negara kita, bahkan hingga sebanyak tiga ton,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Advertisement
Bamsoet mengajak semua pihak turut melakukan jihad memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Hal itu merupakan satu-satunya cara demi mewujudkan Indonesia yang bebas narkoba.
“Tidak ada langkah lain, selain kita harus jihad melawan narkoba. Kita harus mampu membangun kesadaran bersama bahwa memakai narkoba sama saja dengan merusak diri sendiri, keluarga dan bangsa," kata dia.
Kalau kesadaran kolektif sudah terbangun, lanjut Bamsoet, dalam waktu dekat narkoba tidak akan laku di pasaran Indonesia.
Dia menambahkan, gencarnya penyelundupan narkoba melalui wilayah Kepri itu membuatnya makin khawatir. Karena itu, Polri harus mengusutnya hingga tuntas.
“Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan. Saya akan minta Kapolri mengusut tuntas sampai ke akarnya," sambungnya.
Bamsoet lantas teringat informasi dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso tentang adanya 5 ton sabu senilai Rp 10 triliun yang akan masuk Indonesia melalui Batam. BNN memperoleh info itu dari intelijen China.
Ternyata info itu valid. Aparat telah mengamankan hampir 5 ton sabu dalam tiga kali operasi di perairan Kepri di sekitar Batam. Tangkapan pertama 1 ton di Batam.
Tangkapan kedua 1,6 ton pekan lalu juga di Batam. Adapun tangkapan ketiga pada Jumat 23 Februari 2018 yang diduga sekitar 3 ton sabu di perairan yang sama.
Karena itu, Bamsoet ingin penindakan yang dilakukan aparat bukan hanya kepada para awak kapal yang membawa narkoba, melainkan juga memburu bandar besarnya.
"Tak hanya awak kapal, bandar harus diusut tuntas. Tak peduli bandar sindikat lokal ataupun internasional, kita akan sikat semua," tegas Bamsoet.
600 Ton Bahan Sabu Siap Masuk Indonesia
Bamsoet juga mengatakan, berdasar informasi intelijen dari Komjen Budi Waseso, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1,2 triliun atau hampir setengah dari total ABPN yang akan memasuki Indonesia.
“Pantauan terakhir ada di sekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit,” ujar dia.
Jadi, sambung Bamsoet, seluruh aparat yang selama ini terlibat dalam menggagalkan penyelundupan narkoba sebaiknya tak lekas berpuas diri. Dia meminta jajaran TNI, Polri, BNN, dan Bea Cukai harus tetap waspada. Sebab, bisa jadi bandar besar mengelabui aparat.
"Jangan sampai yang lolos, justru lebih besar jumlahnya daripada yang diumpankan untuk ditangkap,” tegas dia.
Bagi Bamsoet, keberhasilan aparat hukum dalam mengungkap kapal pembawa narkoba akhir-akhir ini seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, keberhasilan menggagalkan upaya penyelundupan tentu merupakan prestasi membanggakan.
“Saya bangga karena ini menunjukkan prestasi cemerlang bagi aparat hukum kita. Di sisi lain, saya sedih karena ini menunjukkan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran narkoba," ucap Bamsoet.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, tak mudah bagi aparat menjaga garis pantai Indonesia yang dikenal sebagai salah satu yang terpanjang di dunia. Namun, dia mengharapkan tindakan tegas aparat akan membuat para bandar narkoba kapok.
“Para aparat hukum kita justru semakin menunjukkan tajinya. Satu per satu kapal asing yang membawa narkoba berhasil disingkirkan. Saya menaruh kebanggaan dan kehormatan atas kerja keras mereka," ujar Bamsoet.
Bamsoet juga mengingatkan generasi muda agar tidak terjerumus dalam kubangan neraka narkoba. Menurut dia, para pemakai narkoba adalah orang yang tak percaya diri.
“Kita harus mampu membuktikan sebagai generasi zaman now dengan segudang prestasi yang membanggakan, generasi yang sibuk berkreasi dan berkarya" tutur Bamsoet.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement