Cuaca Buruk, Nelayan di Sejumlah Daerah Berhenti Melaut

Akibat cuaca buruk yang melanda perairan selatan Samudera Hindia, ratusan nelayan terpaksa berhenti melaut.

oleh Sunariyah diperbarui 26 Feb 2018, 09:03 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 09:03 WIB

Liputan6.com, Jember - Cuaca buruk yang melanda perairan Samudera Hindia, memaksa ratusan nelayan di sejumlah daerah berhenti melaut. Akibat kejadian tersebut, harga ikan meroket karena pasokan ikan berkurang.

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Senin (26/2/2018), akibat cuaca buruk yang melanda perairan selatan Samudera Hindia, ratusan nelayan di Kecamatan Puger, Jember terpaksa berhenti melaut. Hampir tiga minggu terakhir ini, para nelayan hanya memarkir perahunya di sekitar pelabuhan.

Tidak sedikit nelayan yang nekat melaut harus kembali memutar haluan, karena gelombang dan angin di tengah laut cukup membahayakan.

Terhentinya aktivitas sebagian nelayan berlayar mencari ikan, menyebabkan pasokan ikan segar di pasar pelelangan ikan puger jauh berkurang. Akibatnya, harga ikan melonjak signifikan.

Selain itu, cuaca buruk di perairan pantai utara Karawang, Jawa Barat, juga membuat nelayan takut melaut. Akibatnya, harga ikan laut juga ikut meroket. Seperti diketahui saat ini, harga ikan tenggiri yang biasa dijual Rp 60 ribu, saat ini sudah Rp 75 ribu per kilogram,

Harga ikan tongkol sebelumnya Rp 35 ribu, saat ini menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Sementara harga ikan laut lainnya naik, rata-rata Rp 10 ribu per kilogram.

Semenetara itu, cuaca buruk ditandai angin kencang dan gelombang hingga setinggi 3 meter, diperkirakan baru akan mulai mereda memasuki bulan Maret nanti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya