Kemenag: Penyuluh Agama Harus Jadi Contoh Memperkuat Toleransi

Penyuluh agama dengan moderasi beragama juga berperan dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan moderasi beragama di masyarakat.

oleh Tim News diperbarui 09 Feb 2025, 06:43 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 06:43 WIB
Kemenag
Gedung Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta. (Liputan6.com/Muhammad Ali)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara mengatakan para penyuluh agama harus menjadi pelopor moderasi beragama di daerah setempat.

"Penyuluh harus menjadi pelopor moderasi beragama di daerah, menjadi contoh dalam memperkuat toleransi," kata Kepala Bidang Urusan Agama Kristen Kanwil Kemenag Sulut Meidie Tasik di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan penyuluh dituntut untuk mampu berinovasi serta menggunakan media sosial dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Selain itu, katanya, penyuluh harus memiliki kompetensi dan mampu mengembangkan potensi diri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

Ia menjelaskan penyuluh agama dapat mengajarkan ajaran agama dengan cara yang moderat, adil, dan berimbang. Penyuluh agama dengan moderasi beragama juga berperan dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan moderasi beragama di masyarakat.

Peran penyuluh agama dalam meningkatkan moderasi beragama, yakni dengan mengajarkan ajaran agama secara tidak berlebihan atau ekstrem.

Selain itu, menjawab tantangan seperti konflik dan ketegangan sosial, membangun kesadaran kolektif untuk menyebarkan nilai-nilai harmoni, serta memfasilitasi masyarakat untuk berdialog interaktif, membantu masyarakat untuk menganalisa potensi dan sumberdaya yang dimiliki.

"Membantu masyarakat untuk memediasi permasalahan keagamaan," ujarnya yang dikutip dari Antara.

Menag Perkenalkan Kurikulum Cinta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan pesan kepada umat Islam agar senantiasa mendirikan sholat. Pesan itu disampaikan dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. (Foto: Humas Kemenag)... Selengkapnya

Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta dalam acara Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Jakarta, Selasa 4 Februari 2025 lalu. Acara ini turut dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf.

Dalam pidatonya, Menag Nasaruddin Umar menyatakan bahwa tujuan dari kurikulum ini adalah untuk membentuk anak-anak bangsa yang tidak dibebani dengan kebencian, melainkan dipenuhi dengan cinta yang mampu menyatukan perbedaan.

"Kami ingin menciptakan anak-anak bangsa yang tidak dicekoki dengan kebencian, tetapi dengan cinta yang dapat menyatukan perbedaan, ujar Nasaruddin dikutip dari kemenag.go.id.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kurikulum tersebut akan mengajarkan generasi penerus bangsa untuk menghargai keberagaman dengan perasaan cinta yang mendalam, bukan sekadar di permukaan. Setiap guru agama harus mengajarkan agama dengan cinta.

"Kita tidak perlu menyatukan agama, tetapi yang penting adalah mengajarkan kebenaran agama masing-masing tanpa menanamkan kebencian kepada yang berbeda," tegasnya.

Nasaruddin menekankan bahwa toleransi sejati adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menciptakan kedamaian di masyarakat. Menurutnya, toleransi sejati dapat diwujudkan dengan mengajarkan nilai-nilai agama tanpa menyebarkan kebencian kepada pihak yang berbeda keyakinan, tetapi dibangun atas dasar cinta dan saling menghargai.

"Jika kita menciptakan ikatan cinta sejak dini, maka akan lebih sulit bagi pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa ini untuk mempengaruhi anak-anak kita," pungkasnya, menekankan pentingnya pendidikan cinta dalam membangun bangsa yang bersatu.

Infografis

Infografis program bantuan operasional masjid ramah 2024, Kemenag. (Foto: Kemenag)
Infografis program bantuan operasional masjid ramah 2024, Kemenag. (Foto: Kemenag)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya