Gencatan Senjata Dilanggar, Tentara Suriah Terus Bombardir Ghouta Timur

Presiden Rusia Vladimir Putin yang bersama PBB memprakarsai genjatan senjata selama lima jam setiap hari menyatakan kecewa.

oleh Sunariyah diperbarui 01 Mar 2018, 09:06 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 09:06 WIB

Fokus, Jakarta - Serangan udara tentara Suriah kembali membombardir kota yang dikuasai kelompok pemberontak penentang Presiden Bashar Al Assad di Ghouta Timur dekat ibu kota Damaskus.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (1/3/2018), pesawat tempur Suriah menghujani sejumlah titik wilayah walaupun sejak Selasa lalu disepakati adanya jeda kemanusiaan berupa gencatan senjata selama lima jam.

Pemerintah Suriah berdalih serangan tersebut adalah balasan atas serangan yang dilakukan kelompok pemberontak. Namun pendapat berbeda disampaikan kelompok pemberontak yang menuding pemerintah Suriah melanggar kesepakatan yang diprakarsai PBB tersebut.

Misi kemanusiaan dan kesehatan yang semula akan mengevakuasi warga dan menyelamatkan korban luka-luka, akhirnya gagal memasuki Ghouta Timur. Presiden Rusia Vladimir Putin yang bersama PBB memprakarsai genjatan senjata selama lima jam setiap hari menyatakan kecewa.

Putin menegaskan kedua pihak harus menjaga komitmen demi perdamaian di Suriah. Namun Rusia yang selama ini membantu rezim Bashar Al Assad, menuding kelompok pemberontak yang harus dipersalahkan.

Aksi militer di Ghouta Timur hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 500 jiwa. Ghouta Timur merupakan kota terakhir yang dikuasai kelompok pemberontak yang jaraknya sangat dekat dengan ibukota Damaskus.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya