Potret Ratu Joki di Lintasan Cepat Gantiwarno

Jalan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang biasanya sunyi berganti jadi ajang kebut-kebutan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 05 Mar 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2018, 10:30 WIB

potret, Jawa tengah - Malam di pengujung pekan, jadi ajang pembuktian para pengendara motor pengagum kecepatan. Jalan di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang biasanya sunyi berganti jadi ajang kebut-kebutan.

Balapan liar, ajang pelampiasan letupan adrenalin, pemenuhan kepuasan jati diri dan pertaruhan uang, hingga nyawa. Raungan mesin dan knalpot motor memekakkan telinga di secuil lahan Desa Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah.

Seperti ditayangkan Potret SCTV, Senin (5/3/2018), Gantiwarno Drag Street (GDS), yang merupakan zona legal menggeber motor sekencang mungkin di lintasan lurus sepanjang 201 meter. Sementara arena drag, zona buat yang nekat dan bernyali itu kini tak lagi dimonopoli kaum adam. Sebut saja Monita, bersama dragster lain dara berusia 19 tahun itu menjajal setelan motor.

Peran joki atau biasa disebut sebagai penunggang motor balap memang penting, tetapi posisi mekanik tak kalah vital. Bertugas menyetel torsi dan kompresi demi mendapatkan akselerasi sempurna guna melibas trek sepanjang 201 meter.

Monita bukan satu-satunya dara yang berkutat di arena sprint motor, wanita kini tak lagi pemanis arena sirkuit. Di Pulau Jawa, dalam lima tahun belakangan bermunculan puluhan wanita dragster, alias pebalap arena drag.

Sementara, ada juga Alifka Motor anter, yakni bengkel tempat Monita mengoprek motor tunggangannya. Tampilan bengkel memang seadanya, tetapi urusan pamor dan prestasi jangan ditanya.

Bengkel di kawasan Sleman, Yogyakarta ini terkenal sangat piawai menyetel torsi dan kompresi demi mendapatkan akselerasi jawara. Sekali dalam sebulan, sirkuit Gantiwarno rutin menggelar lomba.

Lomba berbalut kebersamaan, sebagai ajang pemantapan persiapan di sela kalender kejuaraan daerah dan nasional. Ajang yang juga tak dilewatkan Monita bersama para anak didiknya di bawah Panji Permata Wijaya Racing Team.

Tatkala, dukungan orang tua menambah gairah dara yang sudah berkenalan dengan sepeda motor sejak masih di taman kanak-kanak. Lebih dari seratus motor berjejal menunggu waktunya beraksi, mulai dari motor kopling hingga matic. Sementara tugas mekanik usai dan kini tinggal kepiawaian joki memacu kuda besi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya