Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 RI BJ Habibie tengah dirawat di rumah sakit di Jerman karena mengalami kebocoran di bagian klep jantung. Kondisi ahli pesawat terbang itu terus membaik.
Pada foto yang unggah oleh akun Instagram @habibiecenter, mantan Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto itu sudah bisa tersenyum lebar. Wajahnya pun tak pucat.
Namun, Habibie masih harus menjalani sejumlah pemeriksaan di rumah sakit di Munchen. Dia juga diminta banyak istirahat oleh tim dokter rumah sakit dan Kepresidenan yang dikirim Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Advertisement
"Alhamdulillah Bapak BJ Habibie sudah didampingi oleh Mas Ilham dan Prof. Dr. Lukman Hakim, anggota Tim Dokter Kepresidenan RI di Rumah Sakit di Munchen. Eyang Habibie sudah merasa lebih sehat tapi masih menjalankan pemeriksaan dan istirahat di RS di Munchen."
Habibie Center pun meminta doa dari seluruh masyarakat untuk kesehatan pria yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu.
"Kami mohon doa nya agar Eyang diberikan kesehatan, dan segala pemeriksaan yg harus dijalankan akan lancar Insha Allah. Terima Kasih atas perhatian dan do’a nya. #BJH #BJH81 #81andstrong."
Telepon Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus memantau perkembangan terkini seputar kondisi kesehatan BJ Habibie yang tengah menjalani perawatan di Munich, Jerman. Presiden ketiga Indonesia itu didiagnosis mengalami kebocoran pada klep jantungnya.
Dalam dalam keterangan yang disampaikan Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Minggu (4/3/2018), Kepala Negara menghubungi BJ Habibie secara langsung dan berbincang sejenak, pada pukul 15.30 WIB. Habibie menceritakan kepada Presiden Joko Widodo mengenai kondisinya saat ini.
Melalui pembicaraan tersebut, Presiden menyanggupi permintaan Habibie yang menginginkan adanya tim dokter kepresidenan dan Paspampres untuk hadir di Jerman saat dilakukan tindakan medis.
"Saya sudah berangkatkan (dalam proses) dari Indonesia untuk mendampingi," kata Presiden Jokowidalam sambungan telepon tersebut.
Advertisement