Liputan6.com, Jakarta - Kondisi kesehatan Briptu AR, yang menjadi korban pengeroyokan dalam insiden penembakan kader Partai Gerindra Fernando Wowor di Bogor, Jawa Barat, sudah membaik.
Bahkan, anggota Brimob Kelapa Dua itu kini sedang menjalani masa pemulihan di rumahnya.
"Sudah membaik. Sekarang ada di rumahnya," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Didik Purwanto, Kamis (15/3/2018).
Advertisement
Namun begitu, pihak kepolisian belum bisa memintai keterangan Briptu AR terkait tewasnya Fernando setelah tertembak senjata api miliknya di halaman parkir Tiara dekat Lipss Club & Karaoke pada Sabtu 20 Januari 2018.
"Keterangan secara utuh belum kami dapatkan dari Briptu AR. Tapi kami terus memantau sampai bisa minta keterangan beliau," ujar Didik.
Menurut keterangan dokter, kata Didik, Briptu AR menderita gegar otak diduga akibat dikeroyok teman-teman Fernando, usai insiden penembakan.
"Ada gumpalan darah di kepala dan mata sebelah kanannya tidak bisa berfungsi lagi," ujar Didik.
Menurutnya, Briptu AR adalah saksi kunci untuk mengetahui penyebab anggota Brimob Kelapa Dua ini menembak pengawal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dengan kondisi beliau, penyelidikan sedikit terhambat karena Briptu AR saksi kunci," kata dia.
Untuk melengkapi penyidikan, kepolisian telah menerima hasil dari beberapa saksi ahli terkait insiden penembakan tersebut. Saksi ahli itu antara lain dari ahli uji balistik, dokter yang mengautopsi Briptu AR maupun Fernando, dan ahli senjata. Selanjutnya, akan didatangkan pula ahli hukum pidana.
Namun, Didik belum mau membeberkan hasil keterangan dari beberapa saksi ahli tersebut.
"Nanti. Kita masih melakukan pendalaman dari saksi yang ada di TKP (penembakan). Mencoba untuk melengkapi administrasi penyidikannya," ucap Didik.
Â
Akan Ada Tersangka
Sementara dari lima laporan dari masing-masing pelapor, Didik menyebut bakal ada yang menjadi tersangka dari kedua pihak.
Fernando Alan Joshua Wowor kader Gerindra tewas tertembak senjata api Briptu AR di area parkir Tiara dekat Lipss Club di Jalan Sukasari 3, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Sabtu, 20 Januari 2018 dini hari.
Sebelum insiden penembakan, keduanya sempat cekcok mulut di lokasi kejadian. Fernando tewas dalam perjalanan ke RS Vania. Sementara Briptu AR sempat dipukuli beberapa teman korban usai insiden tersebut dan dilarikan ke RS PMI hingga di rujuk ke RS Polri Kramatjati.
Dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa 10 saksi dan menyita barang bukti satu unit pucuk senjata api jenis HS 2000, 1 magazin, 4 butir peluru kaliber 9 mm, gagang sapu, dan proyektil peluru dari senjata milik AR.
Advertisement