Patroli, Bali - Pihak kepolisian berhasil mengungkap aksi sindikat pencurian saldo nasabah dengan modus skimming dengan menangkap lima orang tersangka. Empat orang warga negara asing dan seorang wanita Warga Negara Indonesia asal Bandung, Jawa Barat. Sindikat ini telah berhasil menguras banyak tabungan nasabah bank di 21 negara.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (19/3/2018), langkah cepat pihak kepolisian mengungkap kasus pencurian saldo ATM ini disambut gembira oleh banyak kalangan. Pasalnya Indonesia merupakan negara korban terbesar kedua dari beberapa negara yang dijadikan sasaran pelaku.
Para tersangka membobol nasabah di 13 bank di seluruh Indonesia dengan teknik menempelkan kamera perekam data pin nasabah di mesin ATM, lalu di-scan, dan dikirim ke rekan mereka di Turki. Dari Turki, saldo para nasabah dikuras habis.
Advertisement
"Metodologi yang mereka lakukan ialah memasang alat di ATM mana saja. Jika seseorang sudah memasukan kartu, data akan terekam sehingga pelaku bisa memindahkan data tersebut," ujar Direktur Krimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta.
Di Indonesia, kerja sindikat ini terungkap setelah Polri bekerja sama dengan pihak imigrasi dan otoritas perbankan.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan aksi komplotan ini awalnya diungkap pihak kepolisian Polda Bali. Polisi mendeteksi pergerakan pelaku mulai dari pemasangan alat skimmer di mesin ATM, proses scanning hingga pengiriman data pin nasabah ke di Turki. Dari pelaku, polisi berhasil mengamankan 1480 kartu ATM yang telah terisi data curian, enam kamera pengintai, empat mulut ATM, dua paspor, serta satu alat deep skimmer.
Menurut pihak Bank Indonesia, jika ingin aman saat bertransaksi di ATM, perhatikan tiga hal. Pertama, pastikan kartu ATM telah meiliki chips. Kedua, lakukan transaksi di ATM yang ada penjaganya. Ketiga selalu rahasiakan nomor pin dan lakukan transaksi di mesin ATM dengan menutup tangan.