BMKG Luncurkan Sistem Prakiraan Cuaca Berbasis Kecamatan

Peluncuran sistem prakiraan cuaca berbasis kecamatan ini merupakan inisiasi empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Mar 2018, 07:41 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2018, 07:41 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Bali
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Bali

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meluncurkan sistem prakiraan cuaca berbasis kecamatan, pada Jumat 23 Maret 2018. Peluncuran dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Dunia ke-68 itu berlangsung di Gedung BMKG Jakarta.

"Inovasi yang dilakukan oleh BMKG bukan hanya terkait teknologi digital saja, melainkan juga menambah jangkauan daerah prakiraan dari skala kabupaten menjadi kecamatan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

"Serta, peningkatan waktu prakiraan dari tiga hari menjadi tujuh hari ke depan dengan jangka waktu prakiraan setiap tiga jam dari sebelumnya setiap enam jam," tambahnya.

Ia mengatakan, upaya tersebut sesuai tema yang diangkat pada Hari Meteorologi tahun ini yaitu, Weather Ready Climate Smart. Peluncuran sistem prakiraan cuaca berbasis kecamatan ini merupakan inisiasi empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali.

"Ini merupakan bentuk dukungan BMKG dalam penyelenggaraan event yang bertaraf internasional yaitu Asian Games dan sidang International Monetary Fund (IMF)," ucap Dwikorita.

BMKG saat ini, lanjutnya, juga sudah terhubung dengan World Weather Information System (WWIS) di bawah koordinasi World Meteorological Organization (WMO).

Dengan kata lain, kata Dwikorita, prakiraan cuaca di wilayah Indonesia dapat diakses melalui laman milik lembaga meteorologi dunia yang menghubungkan Indonesia dalam platform global, serta dapat diakses dari seluruh dunia.

Pengurangan Risiko Bencana

Prakirawan BMKG menunjukkan pergerakan badai tropis di Laut China Selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Prakirawan BMKG menunjukkan pergerakan badai tropis di Laut China Selatan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dwikorita berharap, peluncuran sistem prakiraan cuaca tersebut bisa pula bermanfaat untuk para taruna atau taruni STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jakarta.

Dia juga berharap, dengan peluncuran prakiraan berbasis kecamatan ini dapat menjawab kebutuhan pemerintah dan masyarakat untuk kepentingan keselamatan infrastruktur dan transportasi darat, laut, udara. Diharapkan pula dapat mengurangi resiko bencana dan dampak perubahan iklim.

"Dengan luncurnya inovasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa BMKG merupakan salah satu lembaga meteorologi di kawasan Asia yang aktif berkontribusi dalam penyebaran prediksi dan peringatan dini cuaca dalam upaya pengurangan resiko bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya