Liputan6.com, Yogyakarta - Probosutedjo dimakamkan di Permakaman Somenggalan, Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Senin (26/3/2018) malam. Jenazah tiba di areal permakaman pada pukul 19.30 WIB.
Pantauan Liputan6.com, ribuan orang menghadiri dan mengabadikan prosesi pemakaman tersebut. Keluarga besar Notosuwito, Probosutedjo, dan keluarga Cendana yang diwakili Titik Soeharto menghadiri pemakaman.
Probosutedjo dimakamkan di tengah makam ayahnya Atmopawiro, dan tokoh kampung setempat Joyowiseno.
Advertisement
Di luar permakaman, sejumlah karangan bunga duka cita dari Partai Berkarya milik Tommy Soeharto juga tampak berjejer.
Sebelum dimakamkan, jenazah terlebih dulu disalatkan.
Makam Somenggalan yang berdiri pada 1990-an merupakan inisiatif Probosutedjo. Permakaman itu ditujukan untuk korban perang sewaktu Agresi Militer II.
Ketika itu, tentara Belanda menyerbu kampung karena mencari Soeharto yang bergerilya. Penyerbuan itu juga mengakibatkan ayah Probosutedjo tewas ditembak Belanda.
Para korban perang dikumpulkan dari 86 makam umum. Mereka kembali dikumpulkan dan dimakamkan di Somenggalan.
"Setelah ini akan ada tahlilan selama tiga hari rencananya," ucap Yanti Maryanti, edukator Museum Soeharto.
Sakit Kanker Tiroid
Pengusaha Probosutedjo meninggal dunia pada Senin pagi. Ia mengembuskan nafas terakhir pada pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Menurut anak keempat Probosutedjo, Lindang Sari Kurniawati, ayahandanya meninggal setelah hampir 20 tahun mengidap sakit kanker tiroid.
"Beliau sudah 20 tahun menderita sakit kanker. Setelah sekian lama berjuang, akhirnya Beliau berserah diri ke Allah SWT. Kami mohon doanya," ujar Lindang di rumah duka.
Advertisement