Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryarmizard Ryacudu menegaskan, tidak takut dengan ultimatum perang yang diumumkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Ryamizard mengatakan, jika memang diharuskan berperang, pihaknya siap untuk berperang.
Baca Juga
"Ngajak perang? Ya perang aja. Kenapa orang ajak perang masa makan soto sih?" ucap Ryarmizard sambil berkelakar di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
Advertisement
Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini, jika keselamatan, kedaulatan, dan keutuhan bangsa terganggu, maka tidak ada alasan untuk takut melawannya.
Ryamizard pun percaya diri, bisa melawan mereka dengan mudah. Persoalan ini, kata dia, merupakan bagian dari tugas TNI guna menjaga stabilitas bangsa dan negara.
"Pokoknya kalau keselamatan bangsa, kemudian kedaulatan rakyat, keutuhan bangsa terganggu, itu urusan tentara. Mereka mah kecil (sambil menjentikkan jari). Malu sama veteran kalau saya tidak berani," tegas Ryamizard.
Â
Ultimatum TPNPB
Diketahui, pada 9 Februari 2018 lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengunggah video yang berisi ultimatum kepada TNI dan Polri di situs resmi mereka di Youtube.
Video berdurasi sekitar 2 menit itu memperlihatkan Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNPB, G.Lekkagak Telenggen, membacakan teks tuntutannya. Salah satunya, agar PT Freeport dan seluruh perusahaan asing ditutup.
"Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri," kata Lekkagak.
Advertisement