Ryamizard Jawab Tantangan TPNPB: Ngajak Perang? Perang Aja

Pada 9 Februari 2018 lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengunggah video yang berisi ultimatum perang kepada TNI dan Polri.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 28 Mar 2018, 16:45 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 16:45 WIB
Ryamizard Ryacudu
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryarmizard Ryacudu menegaskan, tidak takut dengan ultimatum perang yang diumumkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Ryamizard mengatakan, jika memang diharuskan berperang, pihaknya siap untuk berperang.

"Ngajak perang? Ya perang aja. Kenapa orang ajak perang masa makan soto sih?" ucap Ryarmizard sambil berkelakar di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).

Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini, jika keselamatan, kedaulatan, dan keutuhan bangsa terganggu, maka tidak ada alasan untuk takut melawannya.

Ryamizard pun percaya diri, bisa melawan mereka dengan mudah. Persoalan ini, kata dia, merupakan bagian dari tugas TNI guna menjaga stabilitas bangsa dan negara.

"Pokoknya kalau keselamatan bangsa, kemudian kedaulatan rakyat, keutuhan bangsa terganggu, itu urusan tentara. Mereka mah kecil (sambil menjentikkan jari). Malu sama veteran kalau saya tidak berani," tegas Ryamizard.

 

Ultimatum TPNPB

Bincang Hangat Menteri Jokowi dengan Dua Menteri Australia
Menlu Retno Marsudi (kiri) dan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat mengadakan pertemuan dengan Menlu Australia Julie Bishop serta Menhan Australia Marise Payne di Sydney (16/3). (AFP Photo/Pool/William West)... Selengkapnya

Diketahui, pada 9 Februari 2018 lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengunggah video yang berisi ultimatum kepada TNI dan Polri di situs resmi mereka di Youtube.

Video berdurasi sekitar 2 menit itu memperlihatkan Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNPB, G.Lekkagak Telenggen, membacakan teks tuntutannya. Salah satunya, agar PT Freeport dan seluruh perusahaan asing ditutup.

"Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri," kata Lekkagak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya