Sebelum Minta Maaf ke Publik, Sukmawati Sambangi Din Syamsuddin

Menanggapi isi puisi tersebut, Din Syamsuddin menyampaikan beberapa hal kepada Sukmawati Soekarnoputri.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2018, 06:26 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 06:26 WIB
Sukmawati Soekarnoputri-KH Ma'ruf Amin
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri (kedua kanan) didampingi Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) tersenyum usai pertemuan di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Presiden Pertama RI Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf kepada publik khususnya umat Islam mengenai puisinya yang menjadi kontroversial. Sehari sebelum menyampaikan maaf, dia mendatangi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin.

Hal ini disampaikan Din Syamsuddin di Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Kamis sore (5/4/2018). 

"Bu Sukmawati meminta izin membacakan puisinya dan meminta tanggapan saya," kata Din.

Menanggapi isi puisi tersebut, Din menyampaikan beberapa hal kepada Sukmawati. Pertama, berkaitan dengan karya sastra atau seni pada umumnya sangat bersifat relatif atau nisbi. Maksud atau makna dari karya tersebut tergantung tangkapan dari penikmatnya.

"Karya seni sebagai hasil karya rasa, cipta, karsa manusia itu bersifat sangat subjektif. Kadang kala simbolis dan dalam banyak hal abstrak. Jadi sangat interpretable dan multitafsir," jelas dia.

Dalam kesempatan itu Sukmawati Soekarnoputri juga menyampaikan puisi "Ibu Indonesia" merupakan salah satu puisi dalam bukunya yang berjudul sama dan diterbitkan pada 2006. Sukmawati juga menyampaikan kepada Din bahwa tak berniat menghina dan melecehkan umat Islam dan agama Islam yang dianutnya.

Kepada Din, putri Bung Karno itu juga mengakui memiliki pengetahuan dan pemahaman Islam yang terbatas. "Saya kira itu (puisi) karena kekurangtahuan," ujarnya.

Setelah mendengar puisi itu, Din mengatakan ada kalimat tertentu yang gampang dipahami dan dirasakan sebagai bentuk merendahkan Islam khususnya terkait azan yang dibandingkan dengan kidung. Adapun soal cadar masih kontroversi di dunia Islam.

"Cuma saya bilang ketika itu dibandingkan dengan memberi vonis yang bersifat peyoratif bisa menimbulkan ketersinggungan," kata Din Syamsuddin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

MUI Siap Mediasi

Sukmawati Soekarnoputri-KH Ma'ruf Amin
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri mengenakan kerudung berwarna oranye mencium tangan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin usai pertemuan dengan MUI di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf mengaku siap mendamaikan pihak-pihak yang tidak terima dengan puisi kontroversial Sukmawati Soekarnoputri.

"MUI selalu siap membangun keutuhan bangsa. Jangankan siang, malam pun kita siap," kata Ma'aruf Amin usai bertemu Sukmawati di Kantor MUI, Jalan Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Puisi Sukmawati dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Dalam puisi itu, ia menyinggung masalah azan dan cadar.

Sukmawati dilaporkan beberapa elemen masyarakat yang tersinggung dengan pernyataannya.

Namun, Ma'ruf enggan merinci kapan akan melakukan mediasi. Dia pun meminta agar publik bersabar. "Ya kita lihat saja nanti," kata dia.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya