Liputan6.com, Banjarnegara - Ratusan warga yang mengungsi di balai desa dan gedung sekolah di Desa Sidakangen, Kalibening, Banjarnegara, Jawa Timur, panik. Mereka berhamburan keluar dari tempat pengungsian, karena berembus kabar ada gempa susulan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (19/4/2018), warga mengaku takut akan terjadi lagi gempa yang bisa membahayakan mereka. Para orangtua dan anak-anak menuju tempat terbuka, bahkan sebagian nekat pergi keluar desa.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengimbau warga agar tidak termakan berita bohong.
Advertisement
"Ini mau mengungsi ke lapangan, karena takut saja dan trauma. Tadi malam sampai tidak bisa tidur sama sekali," ujar Turiyah, salah satu pengungsi.
Gempa 4,4 skara Richter (SR) yang mengguncang Banjarnegara terjadi, Rabu, 18 April 2018. Ribuan warga meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Sejumlah lokasi digunakan untuk mengungsi, seperti gedung sekolah, balai desa, serta rumah warga. Di gedung Sekolah Dasar Sidakangen, Kalibening, jumlah pengungsi mencapai 500 orang dan sebagian besar terdiri dari anak-anak.
BPBD Banjarnegara mencatat, akibat gempa, jumlah pengungsi kini mencapai 2.000 orang. Para pengungsi berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Kalibening, yaitu dari Desa Kasinoman, Kertosari, Plorengan, dan Desa Sidakangen.