Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi diam-diam melakukan pertemuan dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Istana Bogor, Minggu (22/4/2018). Wakil ketua umum Gerindra Ferry Juliantono menduga pertemuan tersebut untuk mendapatkan suara umat Islam di Pilpres 2019. Namun, dia yakin umat tak goyah dengan bujuk rayu kekuasaan.
"Iya kemungkinan itu, tapi saya meyakini bahwa pemilih umat Islam saat ini sudah pada titik bahwa mereka pemilih yang memiliki level demokrasi dan tidak transaksional, level pemilih umat Islam sekarang berdasarkan nilai-nilai, jadi sangat tidak mungkin bisa digoyahkan apalagi kemudian dibujuk rayu dengan kekuasaan," kata Ferry saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/4).
Meksi demikian, Ferry melihat pertemuan itu untuk menjalin silaturahmi. Dia juga yakin PA 212 bertemu Jokowi untuk menyampaikan aspirasi dan saran tentang isu umat Islam yang belakangan sedang terjadi. Ferry tak khawatir soal strategi politik. Sebab, dia yakin umat Islam tulus dan tak ada kepentingan.
Advertisement
"Silaturahim biasa dan ada yang ingin disampaikan dari teman-teman tersebut mungkin, dan saya tahu persis sebagian dari teman-teman itu ada orang-orang yang tetap berjuang dan punya niat yang jujur. Oleh karena itu, saya tidak mengkhawatirkan sama sekali teman-teman seperjuangan," paparnya.
"Itu soal beberapa kejadian penyerangan ulama, mungkin ada saran apa gitu-gitu yang ada kaitannya dengan keumatan tentunya," sambungnya.
Dia sangat yakin dari pertemuan ini tidak berbuah dukungan politik kepada Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. "Tidak mungkin, karena tadi level pemilih demokrasi umat Islam-nya sudah punya pilihan," ujarnya.
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com