Penyebar Foto Pertemuan Persaudaraan 212 dengan Jokowi Diminta Diusut

Pertemuan antara Jokowi dan Persaudaraan Alumni 212 digelar secara tertutup dan tidak dipublikasikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Apr 2018, 06:34 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 06:34 WIB
Jokowi-JK Jalan ke Monas Ikut Salat Jumat Bersama Massa Demo 212
Jokowi-JK Jalan ke Monas Ikut Salat Jumat Bersama Massa Demo 212. (Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Foto pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Persaudaraan Alumni 212 di Masjid Istana Kepresidenan Bogor beredar di media sosial. Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengusut bocornya foto pertemuan itu. Karena, menurut dia, sejatinya pertemuan berlangsung tertutup.

"Kami meminta Istana mengusut tuntas bocornya dan berita tersebut sebagai kelalaian aparat istana yang tidak menjaga rahasia negara," kata Misbahul saat konferensi persi di Restoran Larazeta, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25 April 2018).

Dia khawatir, akan ada pihak ketiga yang ingin memanfaatkan bocornya fofo pertemuan tersebut untuk kepentingan politik.

"Kita menyesalkan bocornya foto dan berita tersebut, ditakutkan ada pihak ketiga yang ingin mengadu domba antara Presiden dengan Ulama dan Umat Islam," kata dia.

Sebelumnya dia menjelaskan, pertemuan antara Jokowi dan Persaudaraan Alumni 212 digelar secara tertutup dan tidak dipublikasikan. Dia memastikan tidak ada wartawan Istana yang menyaksikan.

"Kedua, pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkait dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212," kata Misbahul.

Pria yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni 212 ini menuturkan, dalam pertemuan itu juga disinggung kebijakan Presiden Jokowi menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212 serta mengembalikan hak-hak para ulama, aktivis 212 sebagai warga negara.

"Para ulama dari Tim 11 yang hadir telah menyampaikan berbagai harapan dan penjelasan terkait masalah kriminalisasi ulama dan aktivis 212, secara lugas dan apa adanya, walaupun tetap dengan cara yang santun sebagai tugas amar makruf nahi mungkar kepada Presiden, bahkan termasuk dalam kategori yang disebut dalam Hadits Nabi SAW," tuturnya.

"Ketahuilah, jihad yang paling utama adalah mengatakan kata-kata yang benar di depan penguasa," tambahnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penjelasan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap tujuan pertemuannya dengan Persaudaraan Alumni 212 di salah satu masjid di Bogor. Dia mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjaga persaudaraan.

"Semangatnya adalah menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Menjalin persaudaraan, ukhuwah kita dalam rangka ya menjaga persaudaraan, persatuan di antara kita," ujar Jokowi usai acara pelepasan ekspor perdana Mobil Mitsubishi Expander tahun 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4/2018).

Jokowi menuturkan, pertemuan tersebut bukan hal baru. Pasalnya belakangan ini dirinya memang sering menggelar pertemuan dengan ulama dan kiai dari pelbagai daerah.

"Hari Minggu saya kan hampir tiap hari, tiap minggu ke ponpes bertemu ulama, mengundang ulama ke Istana," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap pertemuan dirinya dengan para ulama bisa menyelesaikan banyak masalah di masyarakat. Dia juga berharap pertemuan itu bisa menyinergikan langkah pemerintah dengan para ulama ke depannya.

"Diharapkan ulama dan umarah bisa selesaikan masalah bersama sama. Pertemuan kemarin secara garis besar arahnya pembicaraannya ada di situ," jelasnya.

Foto pertemuan Jokowi dengan Persaudaraan Alumni 212 viral di media sosial. Pertemuan tersebut dilakukan pada Minggu 22 April 2018.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya