Melihat Aksi Peringatan Hari Buruh 2018 di Jakarta

Sejumlah hal menjadi tuntutan utama para buruh, di antaranya turunkan harga sembako, harga BBM dan tarif listrik, tolak upah murah, hingga menolak tenaga kerja asing (TKA).

oleh Yusron Fahmi diperbarui 02 Mei 2018, 07:49 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 07:49 WIB

Fokus, Jakarta - Istana Merdeka dan Gedung DPR RI di kawasan Senayan, Jakarta, menjadi pusat aksi buruh dalam menyampaikan aspirasi mereka pada peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Rabu (2/5/2018), sejumlah hal menjadi tuntutan utama para buruh, di antaranya turunkan harga sembako, harga BBM dan tarif listrik, tolak upah murah hingga menolak tenaga kerja asing (TKA).

Menjelang siang, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima sejumlah perwakilan buruh. Selain mengucapkan selamat Hari Buruh kepada seluruh pekerja Indonesia, Moeldoko yang mewakili pemerintah berjanji akan segera menindaklanjuti sejumlah tuntutan buruh.

"Presiden akan mendorong kesiapan tenaga kerja di bidang teknologi. Pemerintah nanti akan fokus pada vokasi," ujar Moeldoko.

Selain di Istana, Gedung DPR/MPR juga menjadi tempat pemusatan aksi buruh. Puluhan ribu buruh dari Jabodetabek yang tergabung dalam Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Metal memenuhi depan Gedung DPR/MPR RI. Tuntutan para buruh ini hampir sama, di antaranya menolak masuknya tenaga kasar dari luar negeri ke Indonesia dan meminta kenaikan upah minimum regional.

Dalam aksi buruh di depan Gedung DPR/MPR ini tampak tokoh nasional Amien Rais ikut berorasi di depan massa buruh.

Sementara itu, jalannya aksi di Jakarta diapresiasi positif Polda Metro Jaya.

"Terima kasih kepada peserta demo karena berjalan dengan aman dan tertib. Semoga ini menjadi contoh untuk yang lain jika ingin mengadakan unjuk rasa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

Polda Metro Jaya menurunkan sekitar 20 ribu personel untuk mengamankan aksi peringatan Hari Buruh ditambah sekitar 1.000 personel cadangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya