Liputan6.com, Jakarta - ​Renault Group mengakuisisi 51% saham yang dimiliki Nissan Motor Co, di Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL).
Dengan demikian, jenama asal Perancis ini resmi mengambil alih kepemilikan penuh atas pabrik manufaktur milik produsen asal Jepang yang berlokasi di Chennai, India tersebut.
Baca Juga
Dilansir Reuters, Rabu (9/4/2025), pabrik RNAIPL mulai beroperasi pada 2010, dengan kepemilikan awal 30% oleh Renault dan 70% oleh Nissan.
Advertisement
Pada 2023, kepemilikan Nissan berkurang menjadi 51%, sebagai bagian dari kesepakatan investasi bersama senilai US$ 600 juta untuk mengembangkan enam model baru di India.
Dalam restrukturisasi aliansi, Renault dan Nissan sepakat untuk mengurangi kepemilikan silang sahamnya, dari 15% menjadi 10%, dan memberikan fleksibilitas lebih bagi Nissan dalam upaya pemulihannya.
Selain itu, Nissan tidak lagi berkewajiban untuk berinvestasi dalam unit kendaraan listrik Renault, Ampere, yang sebelumnya dijanjikan sebesar US$ 600 juta euro.
Renault juga berencana untuk membeli saham mayoritas Nissan di RNAIPL, dengan target penyelesaian transaksi pada akhir paruh pertama tahun ini.
Sebagai hasilnya, Nissan akan menghentikan produksi mobil di India dan fokus pada penjualan serta layanan purna jual.
Renault bakal melanjutkan produksi mobil untuk Nissan di pabrik tersebut, yang memiliki kapasitas produksi lebih dari 400.000 unit per tahun namun saat ini beroperasi sekitar sepertiga dari kapasitas tersebut. ​
Perkuat Finansial Nissan
Perubahan dalam aliansi ini diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas finansial Nissan dan mendukung restrukturisasi perusahaan.
Renault memproyeksikan arus kas bebas setidaknya 2 miliar euro pada 2025, meskipun ada dampak sekitar 200 juta euro dari akuisisi saham Nissan di bisnis India.
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kedua perusahaan dalam menyesuaikan strategi kedua merek, untuk menghadapi tantangan pasar otomotif global dan memperkuat posisi mereka di pasar yang berkembang pesat seperti India.
Â
Advertisement
