Disebut Terkait Kasus Bagi Sembako Monas, Ini Respons Relawan Merah Putih

Relawan Merah Putih (RMP) angkat bicara tekait kasus pembagian sembako gratis di Monas yang menewaskan dua bocah Minggu 29 April lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2018, 05:56 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 05:56 WIB
Ribuan warga menyambangi Monas dalam kegiatan bagi-bagi sembako
Ribuan warga menyambangi Monas dalam kegiatan bagi-bagi sembako (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Relawan Merah Putih (RMP) angkat bicara terkait kasus pembagian sembako gratis di Monas yang menewaskan dua bocah, Minggu 29 April lalu. 

Ketua Umum RMP Titi Rizki menyatakan, pihaknya sama sekali tidak ada kaitan dengan acara itu. Bahkan, pihaknya tidak mengetahui adanya kegiatan yang digelar Forum Untukmu Indonesia (FUI) tersebut. 

"Mengapa nama RMP disebut-sebut. Kami sama sekali tak ada kaitan dengan acara itu. Bahkan kami tak tahu kegiatan itu," kata Titi melalui pesan tertulis, Sabtu (5/5/2018).

Titi bahkan geram ketika beredar ada orang bernama Jo. Jo disebutkan mendatangi orangtua dan keluarga korban dengan memberi sejumlah uang untuk menutupi kejadian.

"Dari ratusan anggota kami yang semuanya disiplin, tidak ada namanya Jo. Saya sudah cek pada Ketua RMP DKI Jakarta, Daud. Saya minta untuk mengecek semua anggota di Jakarta. Tidak ada anggota yang bernama Jo," tegas Titi.

Titi mendorong polisi harus mengusut tuntas kasus ini supaya jelas. Sebab nama RMP benar-benar dirugikan.

"Dan kami pun siap diperiksa dan membuktikan kami tak terkait dengan acara itu," tegas Titi.

Titi menambahkan, selain menjadi relawan pemenangan, ada tiga kegiataan RMP yaitu bakti sosial, seni-budaya serta olahraga. Dalam bakti sosial, pihaknya banyak melakukan kegiatan seperti melakukan fogging secara gratis di setiap titik di Jakarta. 

Titi menegaskan, sebagai relawan pendukung Jokowi saat pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, RMP selalu menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku. Tak pernah dalam kegiatan melanggar aturan, termasuk di Jakarta yang saat itu dikoordinatori oleh Charles Honoris. Charles kini anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.

"Kami taat asas. Kami tak pernah melanggar sebagaimana kepribadian Pak Jokowi. Pak Jokowi selalu menekankan agar semua relawan menjunjung tinggi hukum," kata Titi Rizki.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Datangi Keluarga Korban

Ibu korban tewas kegiatan bagi-bagi sembako di Monas melapor ke Bareskrim (Ronald/Merdeka.com)
Ibu korban tewas kegiatan bagi-bagi sembako di Monas melapor ke Bareskrim (Ronald/Merdeka.com)

Sebelumnya, Muhammad Fayyad, kuasa hukum Komariah (49) mengatakan, kliennya sempat diminta agar tak menceritakan peristiwa kematian MRS (10) dalam pembagian sembako di Monas beberapa waktu lalu. Dia menyebut nama Jo dari Relawan Merah Putih (RMP). Pria itu disebut-sebut mendatangi rumah Komariah.

"Iya memang ada yang datang atas nama Joe dari Relawan Merah Putih menyampaikan tolong agar jangan menceritakan kronologis kejadian ke siapapun," kata Fayyadh saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat 4 Mei.

Fayyad menceritakan, kedatangan pria itu awalnya untuk menyampaikan bela sungkawa kepada Komariah. Para relawan itu datang pada Senin 30 April.

"Pada saat datang si pihak relawan menyampaikan duka cita, sambil ada disampaikan memberikan sesuatu uang Rp 5 juta dalam bentuk amplop sudah disobek kepada ibu Komariah atas bela sungkawa. Memang penyampaian bahwa tolong agar jangan disampaikan ke siapa pun dan ke media," jelasnya.

Sampai saat ini, pihaknya pun belum mengetahui alasan atau motif para relawan minta kepada pihak keluarga agar 'bungkam' atas kematian MRS. Namun dia yakin masyarakat bisa tahu tujuan relawan menutup mulut Komariah.

"Karena ini sudah rahasia umum di media sudah tersebar Relawan Merah Putih meminta jangan buka kronologisnya. Jadi kalau tidak saya sampaikan rekan media sudah tahu," ucapnya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya