Menko Wiranto: Semua Napi Teroris di Mako Brimob Menyerah ke Polri

Para napi terorisme di Mako Brimob ini menyerah setelah Polri mengultimatum dan melakukan penyerangan terhadap mereka.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 10 Mei 2018, 08:17 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 08:17 WIB
Pasca Kerusuhan Mako Brimob Depok
Menko Polhukam Wiranto (tengah) bersama Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kepala BIN Budi Gunawan memberikan keterangan pers pasca kerusuhan di Rutan Cabang Salemba, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Kamis (10/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Depok - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto, mengatakan seluruh napi terorisme yang ada di Mako Brimob telah menyerah. Mereka menyerah setelah Polri mengultimatum dan melakukan penyerangan terhadap mereka.

"Sudah direncanakan serbuan untuk melucuti, menyerbu mereka di lokasi yang telah kita lokalisasi, kepung, tentunya sesuai dengan standar Polri dan internasional, aparat memberikan ultimatum, jadi bukan negosiasi ya, bahwa kita akan melakukan serbuan. Menyerah ataau mau menanggung risiko serbuan itu. Tentu dengan batas waktu," kata Wiranto di Mako Brimob, Depok, Kamis (10/5/2018).

Menurut dia, batas waktu yang diberikan Polri adalah fajar ini. Sebelum fajar, lanjut dia, para napi menyerah tanpa syarat. Polri pun meminta mereka satu per satu keluar dari rutan.

"Mereka 145 dari 155 keluar satu per satu tanpa syarat. Senjata ditinggalkan kurang lebih 30 pucuk," ujar Wiranto.

Sementara, 10 orang lainnya masih bertahan di Rutan Mako Brimob. Polri pun akhirnya melaksanakan serbuan dengan saksama.

"Oleh karena itu, kita lihat ada bunyi tembakan, bom, bom asap dan air mata, serta penyisiran oleh aparat yang telah ditentukan. Dalam serbuan itu, 10 sisa teroris menyerah. Jadi lengkap. Semua teroris menyerah kepada aparat Kepolisian Republik Indonesia," tutur Wiranto.

Menurut dia, ini sesuai sikap pemerintah Indonesia seperti yang disampaikan Presiden Jokowi di berbagai forum, dalam menghadapi terorisme, Indonesia tegas, konsisten, tidak pandang bulu. Berdasarkan itu, Wiranto mengumpulkan dan melakukan rapat koordinasi dengan pihak yang terkait terorisme. 

Turut hadir dalam konferensi pers ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Komjen Suhardi Alius.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya