Liputan6.com, Jakarta - Bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Polri memastikan ketiganya merupakan aksi bom bunuh diri.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pelaku menggunakan tiga jenis bom bunuh diri.
Baca Juga
"Di GKI Diponegoro, tiga-tiganya menggunakan bom yang diletakkan pada pinggang. Ciri-cirinya khas. Karena yang rusak bagian perut. Sementara bagian atas dan bawah pinggang masih. Tapi di tempat itu tidak ada korban," ujar Tito di RS Bhayangkara Surabaya, Jatim, Minggu.
Advertisement
Sedangkan di Ngagel, lanjut dia, pelaku menggunakan bom yang dipangku dengan menggunakan sepeda motor. "Nah, ini kita belum tahu seperti apa," kata Tito.
Menurut dia, bom yang diledakkan di Jalan Arjuna merupakan bom mobil. Pelaku teror meledakkan bom dengan cara menabrakkan mobil.
"Bom yang diledakkan di Jalan Arjuna ini yang terbesar saya kira," ujar Kapolri.