Kapolri: Pelaku Teror Gunakan Bom Pinggang, Mobil, dan Pangku

Bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Mei 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2018, 17:30 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat (Merdeka.com/ Ahda Baihaqi)

Liputan6.com, Jakarta - Bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Polri memastikan ketiganya merupakan aksi bom bunuh diri.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pelaku menggunakan tiga jenis bom bunuh diri.

"Di GKI Diponegoro, tiga-tiganya menggunakan bom yang diletakkan pada pinggang. Ciri-cirinya khas. Karena yang rusak bagian perut. Sementara bagian atas dan bawah pinggang masih. Tapi di tempat itu tidak ada korban," ujar Tito di RS Bhayangkara Surabaya, Jatim, Minggu.

Sedangkan di Ngagel, lanjut dia, pelaku menggunakan bom yang dipangku dengan menggunakan sepeda motor. "Nah, ini kita belum tahu seperti apa," kata Tito. 

Menurut dia, bom yang diledakkan di Jalan Arjuna merupakan bom mobil. Pelaku teror meledakkan bom dengan cara menabrakkan mobil.

"Bom yang diledakkan di Jalan Arjuna ini yang terbesar saya kira," ujar Kapolri.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya