Anak-Anak Pelaku Bom Surabaya Tak Disekolahkan Agar Mudah Didoktrin

Terkait dengan anak-anak pelaku yang selamat dari ledakan bom, polisi akan melakukan pendampingan hingga para korban sembuh.

oleh Sunariyah diperbarui 16 Mei 2018, 08:53 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 08:53 WIB

Fokus, Surabaya - Enam polisi yang menjadi korban bom Surabaya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Rabu (16/5/2018), Aiptu Junaedi, polisi yang menjadi korban ledakan bom, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Selain Junaedi, lima polisi lainnya juga dirawat akibat terkena serpihan bom. Junaedi terluka saat bom meledak di pintu gerbang Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.

Sementara terkait dengan anak-anak pelaku yang selamat dari ledakan bom, polisi akan melakukan pendampingan hingga para korban sembuh. Dari hasil penyelidikan polisi, para pelaku bom bunuh diri sengaja tidak menyekolahkan anak mereka agar bisa diberi doktrin.

Saat ini, ada empat anak pelaku yang selamat dari ledakan bom. Tiga di antaranya merupakan anak dari Anton Febriantono, penghuni kamar di lantai lima Rusunawa Wonocolo. Sedangkan satu  lagi, merupakan anak Tri Murtiono, pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya