Liputan6.com, Riau - Pasca-penyerangan sekelompok teroris di Mapolda Riau, situasi mulai berangsur kondusif. Namun, penjagaan di sejumlah kantor, terutama di Mapolda Riau dilakukan ekstra ketat. Sejumlah petugas bersenjata lengkap disiagakan.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (17/5/2018), kondisi jurnalis yang turut menjadi korban saat penyerangan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.
Salah satu korban sempat menceritakan asal mula kejadiannya.
Advertisement
"Kami ditabrak oleh mobil putih, lalu saya dan teman saya terlempar. Teman saya itu juga sempat terseret," kata Rahmadi, salah satu jurnalis.
Sebelumnya, ketegangan sempat terjadi di Mapolda Riau sesaat setelah empat orang terduga teroris menyerang polisi dengan senjata tajam.
Akibat insiden itu, dua polisi luka-luka akibat sabetan samurai dan satu lainnya tewas. Ipda Auzar tewas saat mencoba mengadang satu terduga teroris yang mencoba melarikan diri.
Polisi berhasil melumpuhkan tiga pelaku dalam aksi penyerangan di Mapolda Riau, Rabu pagi, 15 Mei 2018. Ketiganya diduga merupakan kelompok negara Islam Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS.
"Kelompok teroris ini adalah kelompok Negara Islam Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS Dumai," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
Saat ini polisi telah mengamankan mobil Avanza yang digunakan dalam penyerangan dan mengamankan senjata tajam dari lokasi kejadian.