Kecewa Harga Beras Mahal, Bupati Jombang Usir Petugas Bulog

Pejabat Bupati Jombang Setiajit, melakukan sidk menegur petugas bulog yang sedang menggelar operasi pasar di depan Pasar Pon Kota Jombang, Jawa Timur. Bupati kecewa lantaran harga yang ditetapkan bulog ternyata lebih tinggi dari harga pasar.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 29 Mei 2018, 10:37 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 10:37 WIB

Liputan6SCTV, Jombang - Menjual sembako murah tapi harganya lebih tinggi dari harga pasar, petugas Bulog diusir Bupati Jombang, Jawa Timur, Senin pagi, 28 Mei 2018. Langkah ini dilakukan karena operasi pasar yang digelar Bulog dapat memicu kenaikan harga sembako yang mulai turun.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (29/5/2018), pejabat Bupati Jombang, Setiajit, yang melakukan sidak, menegur petugas Bulog yang sedang menggelar operasi pasar di depan Pasar Pon Kota Jombang, Jawa Timur. Bupati kecewa lantaran harga yang ditetapkan Bulog ternyata lebih tinggi dari harga pasar.

Harga beras kualitas premium misalnya, harga pasar Rp 9.500 per kilogram, tapi dalam operasi pasar Bulog, dijual lebih dari Rp 10 ribu. Demikian juga harga minyak goreng dan gula, yang juga lebih tinggi Rp 1.000 hingga Rp 2.000 dari harga pasar.

Sementara itu di Kulonprogo, Yogyakarta, petugas gabungan penegak undang-undang pangan dan kesehatan yang melakukan sidak di Pasar Tradisional Jombokan, Kecamatan Pengasih, menemukan modus baru penjualan ikan asin dengan memberi formalin.

Hasil rapid test menunjukkan, kadar formalin melebihi 100 miligram per liter hingga berwarna ungu gelap melebihi batas toleransi maksimal, yakni 12 miligram per liter yang bisa dikonsumsi manusia setiap harinya. Bahkan jenis ikan yang diawetkan pun bukan ikan laut, melainkan ikan air tawar. Dianggap membahayakan konsumen, petugas pun langsung menyita barang dagangan tersebut.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya