Liputan6.com, Jakarta - Cendekiawan muslim Dawam Rahardjo meninggal dunia, Rabu (30/5/2018) malam, sekitar pukul, 21.55 WIB. Dawam meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam kepada para sahabatnya. Tak terkecuali dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Saat melayat ke rumah duka di Jalan Kelapa Sawit Raya, Jakarta Timur, hari ini, Jokowi menyampaikan ungkapan dukacita mendalam atas meninggalnya Dawam Rahardjo.
Menurut dia, Dawam memiliki gagasan dan tulisan yang tajam dalam menyikapi setiap persoalan yang dihadapi bangsa. Almarhum juga dinilai sebagai sosok yang sangat menolak diskriminasi.
Advertisement
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshidiqie juga mengungkapkan rasa kehilangannya.Â
"Kita kehilangan satu lagi tokoh panutan di dunia intelektual dan aktivis yang andal untuk kemajuan bangsa," kata Jimly dalam pesan singkatnya di Jakarta, Kamis dini hari tadi, seperti dilansir Antara.
Di matanya, Dawam Rahardjo merupakan sosok intelektual, aktivis serta pemikir sosial, dan ekonomi politik yang selalu mengikuti perkembangan terbaru.
Sementara itu, mantan Menko Kemaritiman serta Menko Ekuin Rizal Ramli memandang sosok Dawam sebagai seorang ekonom kerakyatan.
"Ia cendikiawan muslim, tokoh pluralis dan seorang muslim yang berani. Dia tidak gentar saat sebagian umat Islam di Indonesia mencela karena pembelaannya terhadap kaum minoritas di Indonesia," ujar Rizal saat dihubungi di Jakarta, Kamis dini hari.
Rizal mengatakan, pembelaan Dawam Rahardjo terhadap kaum minoritas dan marjinal selalu berada dalam koridor kepantasan dan rasional.
Esai-Esai Peninggalan Dawam Rahardjo
Dawam Rahardjo wafat pada Rabu, 30 Mei 2018 di RS Islam Jakarta pada usia ke-76 tahun. Pria kelahiran Solo, 20 April 1942 itu ikut memberikan sumbangsih dalam ide pendirian organisasi ICMI, hingga menjadi anggota Dewan Kehormatan ICMI pada periode 2015-2020.
Semasa hidupnya, Dawam banyak menulis buku, antara lain berjudul Esai-Esai Ekonomi Politik (1983), Deklarasi Mekah: Esai-Esai Ekonomi Islam (1987), Etika Bisnis dan Manajemen (1990), Habibienomics: Telaah Pembangunan Ekonomi (1995), Paradigma Alquran: Metodologi dan Kritik Sosial (2005), serta Nalar Politik Ekonomi Indonesia (2011).
Â
Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:Â
Advertisement