Pemerintah Indonesia Dukung Program SDGs dalam Pembangunan Nasional

Pemerintah Indonesia terlibat cukup aktif dalam pembahasan tentang Sustainable Development Goals (SDGs) baik pada forum internasional, regional dan nasional.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 31 Mei 2018, 16:09 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 16:09 WIB
Pemerintah Indonesia Dukung Program SDGs dalam Pembangunan Nasional
Sekretaris Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker Edi Purnama.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia mendukung program-program Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk Goal 8 SDGs yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta kerja layak bagi semua.

Hal ini sejalan dengan program pembangunan nasional untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, dengan memberikan efek pada penciptaan lapangan kerja serta terwujudnya kerja layak bagi semua.

"Goal 8 SDGs menjadi acuan menyikapi dampak dari perkembangan teknologi dan digitalisasi terhadap dunia kerja, antara lain job shifting, keterampilan baru khususnya soft skills, transformasi hubungan industrial," kata Sekretaris Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker Edi Purnama dalam keterangan Pers Biro Humas Kemnaker pada Kamis (31/5).

Hal tersebut juga disampaikan pada saat memaparkan pandangan Delegasi Indonesia dalam Konferensi Perburuhan Internasional atau International Labor Conference ( ILC) ke 107 di Jenewa, Swiss. Selama ini Pemerintah Indonesia terlibat cukup aktif dalam pembahasan tentang Sustainable Development Goals (SDGs) baik pada forum internasional, regional dan nasional.

Program SDGs  sangat relevan dan sejalan dengan visi pembangunan nasional Indonesia. Ini menjadi prioritas program pembangunan nasional sehingga dinamika ketenagkerjaan tersebut dapat tetap menciptakan pertumbuhan inklusif dan pencapaian kerja layak.

Edi menambahkan pemerintah Indonesia meyakini bahwa pencapaian SDGs dapat lebih ditingkatkan lagi melalui kemitraan yang lebih produktif dan harmonis antara pemerintah, pekerja dan pengusaha.

"Dialog sosial yang kontruktif dan produktif dibutuhkan untuk mengantisipasi tantangan ketenagakerjaan yang berkembang pesat di era digital saat ini, "

Selain itu, dukungan dan keterlibatan ILO sangat diperlukan dalam memastikan pencapaian SDGs, khususnya untuk pencapaian program nasional kerja layak (Decent Work Country Programme).

Delegasi Indonesia mengikuti rangkaian  acara  dalam  Konferensi Perburuhan Internasional atau Internasional Labor Conference (ILC) ke-107 yang diselenggarakan di Jenewa Swiss.

ILC ke-107 ini diagendakan akan berlangsung dari 28 Mei hingga 8 Juni 2018 dan dihadiri oleh perwakilan delegasi dari 187 negara anggota International Labour Organization (ILO) dengan melibatkan jumlah delegasi yang mencapai sekitar 5.700 orang.

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya