Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta tetap terbuka bagi pendatang baru yang ingin mencari pekerjaan. Hal ini terkait dengan banyaknya pendatang baru yang mengadu nasib ke Jakarta usai mudik Lebaran.
"Setiap warga memiliki hak yang sama untuk dapat pekerjaan di mana saja, Jakarta bukan negara sendiri dari Indonesia,” kata Anies Baswedan di Stasiun Senen, Minggu (10/6/2018).
Meski demikian, Anies menyebut mencari pekerjaan tidak hanya di Jakarta. Banyak kota lain dengan infrastruktur yang memadai dan peluang besar seperti Jakarta.
Advertisement
"Untuk dapat pekerja enggak harus ke Jakarta, ada di mana-mana. Makanya kenapa pemerintah membangun infrastruktur di mana-mana. Ya tapi kita juga tidak bisa melarang (orang) datang ke suatu tempat," ucap dia.
Sebagai antisipasi melonjaknya pendatang baru, Anies mengatakan sudah ada tim gabungan untuk mendata. Nantinya bagi pendatang baru, Ia juga meminta agar melapor ke RT setempat untuk didata oleh Disdukcapil.
“Tugas kami mengatur tugas dukcapil. Kalau datang ke kota harus lapor selama 1x24 jam dan memenuhi tanggung jawab dan kewajiban sebagai WNI," ucap Anies Baswedan.
Punya Keterampilan
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan mengatakan agar pendatang tidak menjadi PMKS jalanan, pendatang harus memastikan dirinya memiliki keterampilan dan tempat tinggal yang jelas.
"Kami mengimbau jika ingin ke Jakarta harus dipersiapkan agar tidak luntang lantung. Jangan sampai jadi PMKS jalanan," kata Masrokhan
Pendatang baru yang datang ke Jakarta, kata Masrokhan, harus memastikan dirinya mempunyai kriteria seperti keterampilan yang dibutuhkan di Jakarta, pekerjaan yang jelas agar tidak luntang lantung.
"Jika luntang-lantung di Jakarta, menggelandang di Jakarta karena telantar, sudah jadi tugas kami untuk melakukan penjangkauan. Karena mereka sudah menjadi PMKS jalanan. Terus mereka akan kami bawa ke panti," kata Masrokhan.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement