IMM Duga Fitnah Mentan Berkaitan dengan Peretas Web Muhammadiyah

Ali menduga, kasus tersebut merupakan buntut aksi Andi yang mencurigai akun Kakek Detektif sebagai peretas website Muhammadiyah.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Jun 2018, 03:27 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 03:27 WIB
Konfrensi Pers IMM terkait kadernya yang menjadi tersangka pencemaran nama baik Menteri Pertanian (Merdeka.com/Hari Ariyanti)
Konfrensi Pers IMM terkait kadernya yang menjadi tersangka pencemaran nama baik Menteri Pertanian (Merdeka.com/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) mengklarifikasi keterlibatan kadernya bernama Andi Maghfuri dalam kasus pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Ketua Umum DPP IMM Ali Muthohirin menyatakan, kadernya tak terlibat dan namanya hanya dicatut di website piyungancyber.com yang memfitnah Amran. Dia menduga, kasus tersebut ada kaitannya dengan peretas website Muhammadiyah.

"Adik kami bukan pen-twit pertama (fitnah perselingkuhan Mentan). Ada akun namanya Kakek Detektif yang memulai ini," ujar Ali di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2018).

Ali menduga, kasus tersebut merupakan buntut aksi Andi yang mencurigai akun Kakek Detektif sebagai peretas website Muhammadiyah. Andi pula yang melaporkan Kakek Detektif dengan me-mention akun Polri dan Kemenkominfo.

"Kebetulan adik kami ini aktif sekali di medsos melaporkan akun ini berawal ketika web Muhammadiyah di-hack," katanya.

Sejak saat itu, Andi kerap mendapatkan teror. Dan terakhir, namanya lengkap dengan alamatnya tercantum sebagai admin website piyungancyber.com yang memuat konten tentang isu perselingkuhan Mentan Amran dengan Bupati Pandeglang.

Kuasa Hukum Andi, M Solihin menuturkan, kliennya sama sekali tak terlibat dalam kasus fitnah tersebut. Retweet yang dilakukan Andi dari akun Piyungan Cyber bermaksud untuk mengklarifikasi bahwa namanya telah dicatut.

"Dia tahu ada akun Piyungan Cyber itu dari akun Kakek Detektif yang promote. Dia retweet itu untuk mengklarifikasi, bukan maksud menyebar atau menjatuhkan," kata Solihin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tetap Minta Maaf

Enam Anggota Muslim Cyber Army Ditangkap Polisi
Anggota The Family Muslim Cyber Army diperlihatkan di Dittipid Siber Bareskrim Polri, Jakarta (28/2). Enam tersangka, satu di antaranya wanita ditangkap karena menyebarkan berita bohong yang meliputi kebangkitan PKI. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Meski begitu, IMM tetap menyampaikan permintaan maaf atas keteledoran kadernya yang terseret dalam kasus tersebut. Andi sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini dan tidak ditahan.

IMM mempercayakan kepada polisi untuk mengungkap dalang di balik fitnah terhadap Mentan Amran dan Bupati Pandeglang. Hingga saat ini, IMM yakin kadernya tidak terlibat dan hanya menjadi korban fitnah untuk menjatuhkan Menteri Amran.

"Penyidik tengah melakukan digital forensik dan menyita akun-akun, password, dan laptop klien kami. Mudah-mudahan segera terungkap siapa di balik ini semua," tandas Solihin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya