Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kota besar menjadi tujuan urbanisasi setiap usai Lebaran. Jakarta menjadi salah satu kota primadona yang masih diburu oleh mereka yang ingin mencoba mengubah nasib hidupnya.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta mencatat, jumlah pendatang baru ke Ibu Kota pada Lebaran 2017 lalu sebanyak 70.752 orang. Data urbanisasi itu berasal dari selisih jumlah arus mudik dengan arus balik.
Arus ini terus terjadi dari tahun ke tahun. Setiap era pemerintahan gubernur DKI, masing-masing memiliki cara untuk menghadapi fenomena ini.
Advertisement
Lantas bagaimana cara Anies-Sandi menghadapi terjangan arus urbanisasi ini? Berikut uraiannya:
1. Silakan Datang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta tetap terbuka bagi pendatang baru yang ingin mencari pekerjaan. Hal ini terkait dengan banyaknya pendatang baru yang mengadu nasib ke Jakarta usai mudik Lebaran.
"Setiap warga memiliki hak yang sama untuk dapat pekerjaan di mana saja, Jakarta bukan negara sendiri dari Indonesia,” kata Anies Baswedan di Stasiun Senen, Minggu (10/6/2018).
Advertisement
2. Pekerjaan Tak Hanya di Jakarta
Meski demikian, Anies menyebut mencari pekerjaan tidak hanya di Jakarta. Banyak kota lain dengan infrastruktur yang memadai dan peluang besar seperti Jakarta.
"Untuk dapat pekerja enggak harus ke Jakarta, ada di mana-mana. Makanya kenapa pemerintah membangun infrastruktur di mana-mana. Ya tapi kita juga tidak bisa melarang (orang) datang ke suatu tempat," ucap dia.
3. Data Pendatang Baru
Sebagai antisipasi melonjaknya pendatang baru, Anies mengatakan sudah ada tim gabungan untuk mendata. Nantinya bagi pendatang baru, Ia juga meminta agar melapor ke RT setempat untuk didata oleh Disdukcapil.
“Tugas kami mengatur tugas dukcapil. Kalau datang ke kota harus lapor selama 1x24 jam dan memenuhi tanggung jawab dan kewajiban sebagai WNI," ucap Anies Baswedan.
Advertisement
4. Punya Keahlian Khusus
Sementara Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno meminta mereka yang tak memiliki keahlian untuk tidak datang ke Jakarta. Ini bisa dipastikan para pendatang itu tidak akan bisa bertahan hidup di Ibu Kota.
"Datang ke Jakarta, saya sudah sampaikan jangan datang tanpa ada keahlian khusus. Karena kalau enggak ada keahlian, dia tidak akan bisa bertahan di Jakarta," kata Sandi saat berada di kawasan Jakarta Timur, Senin (11/6/2018).
5. Diberikan Pembinaan
Namun begitu, dia menyebut jika nanti ditemukan pendatang yang tidak memiliki keahlian, Pemerintah Provinsi DKI tak akan menelantarkannya. Mereka akan diberikan pembinaan di Balai Kerja Jakarta.
"Karena Jakarta terbuka buat semua. Kalau kebetulan sudah ada di Jakarta, mereka tidak memiliki keahlian, kita arahkan ke Balai Kerja," jelasnya.
Advertisement
6. Ikuti Program OK OCE
Setelah mereka mempunyai keahlian yang mumpuni pada bidang tertentu, pihaknya bakal menawarkan mereka mengikuti program OK OCE. Sehingga, tak akan ada lagi penambahan pengangguran akibat kedatangan warga dari luar Ibu Kota.
"Pendampingannya adalah salah satu yang kita arahkan adalah OK OCE. Makanya kita lagi coba secara masif mendesiminasi formasi tentang OK OCE," tukas Sandiaga.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini: