Liputan6.com, Jakarta Basarnas telah menemukan dan mengidentifikasi posisi KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada Minggu, sekitar pukul 11.12 WIB.
Dirut Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, Basarnas bersama Mahakarya Geo Survey Ikatan Alumni ITB mengerahkan peralatan untuk mencari KM Sinar Bangun.
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, diketahui posisi KM Sinar Bangun berada pada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur.
Advertisement
Sedangkan posisi kapal diperkirakan pada kedalaman 450 meter di bawah permukaan air.
Sebelum ditemukan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencari kapal nahas itu. Dari alat canggih hingga dukun, berikut 5 upaya menemukan KM Sinar Bangun:
Â
Â
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.
Â
1. Scan Sonar
Pemindai atau scan sonar, pendeteksi logam di dalam perairan berkemampuan daya jelajah 2.000 meter diturunkan, Minggu (24/6/2018), untuk mencari KM Sinar Bangun, kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. Tim tersebut dipimpin Kepala Basarnas, M Syaugi, dan turut bersamanya Bupati Simalungun, JR Saragih.
Kakansar Medan, Budiawan, mengatakan pihaknya juga tetap memberdayakan scan sonar di kedalaman 600 meter untuk mencari para penumpang kapal tenggelam di Danau Toba, pada 18 Juni tersebut.
Advertisement
2. Helikopter
Tim pencari juga memberdayakan satu unit Helikopter Dauphin A 365 N3+ HR-3604 untuk pantauan udara dan mengerahkan tim relawan darat menyusuri pinggiran pantai.
3. Perahu Karet
Sementara, pencarian di atas permukaan air menggunakan 17 perahu karet dan kapal cepat sampai radius 40 kilometer dari perkiraan koordinat titik kapal tenggelam di Danau Toba tersebut.
Advertisement
4. Upacara adat
Selain Basarnas, warga juga memiliki cara sendiri untuk mencari KM Sinar Bangun. Acara adat dilakukan di perairan Danau Toba menggunakan "gondang batak" untuk mencari penumpang hilang. Pemantauan di Posko Utama Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sabtu 23 Juni 2018, acara adat juga menghadirkan sejumlah penari tor-tor tradisional.
5. Dukun
Selain acara adat, warga juga menghadirkan paranormal atau biasa dikenal dengan sebutan sebagai "orang pintar" yang akan memanjatkan doa di lokasi tenggelamnya kapal kayu tersebut. Orang pintar atau dukun tersebut, juga memberikan berupa sesajen berupa beras, telur, dan perlengkapan lainnya di tempat karamnya kapal kayu di perairan Danau Toba.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement