Mendes PDTT: Prukades Bisa Tangkal Ancaman Narkoba

Berdasarkan survei nasional, prevelensi penyalahgunaan narkoba sebanyak 1,77 persen atau 3,5 juta pengguna pada usia produktif.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Jul 2018, 13:34 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2018, 13:34 WIB
Mendes PDTT
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Keseriusan pemerintah dalam memerangi narkoba terus dilakukan. Tidak hanya di perkotaan, kawasan pedesaan juga kini terus ditingkatkan ketahanannya untuk menangkal ancaman narkoba.

Berdasarkan survei nasional, prevelensi penyalahgunaan narkoba sebanyak 1,77 persen atau 3,5 juta pengguna pada usia produktif. Dalam sehari, 30 orang meninggal akibat narkoba.

Untuk memperkuat upaya tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mendorong penggunaan dana desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades).

"Dana desa ini kita gunakan untuk pembangunan desa-desa. Sekarang ini daerah-daerah rawan bencana, rawan kebakaran berkurang jauh. Kita gunakan dana desa untuk mendongkrak produk unggulan daerah. Yaitu di sektor-sektor pertanian supaya masyarakat pendapatannya naik dan tidak mencari pendapatan dari hal-hal yang haram (narkoba.red)," kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam keterangannya, Kamis (12/7/2018).

Dengan mendorong tiap daerah menentukan Prukadesnya, maka bisa mengalihkan masyarakat untuk menanam produk pertanian yang lain. Ia mencontohkan kasus di Aceh yang masih ada ladang ganja. Mereka bisa mengalihkannya ke tanaman jagung atau padi.

"Yang baru kita lakukan untuk penanggulangan narkoba saat ini di Aceh saja. Ladang-ladang ganja kan yang kita ketahui baru di Aceh saja. Penguatannya dengan Prukades dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di Aceh pertumbuhan BUMDesnya paling cepat. Karena BUMDesnya juga mengelola hasil pascapanen pertanian," katanya.

 

Desa Bebas Narkoba

Mendes PDTT
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo. (Istimewa)

Aceh juga menjadi daerah yang memiliki jumlah BUMDes yang paling banyak. Hingga akhir 2017, jumlahnya mencapai 7.082 dari jumlah BUMDes seluruh Indonesia sekitar 32.249 BUMDes.

Sementara Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, dengan adanya pencanangan Desa Bersih Narkoba di Desa Budeng, Bali, diharapkan dapat memiliki daya tangkal yang kuat terhadap godaan narkoba.

"Tujuannya adalah untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat di desa untuk lebih berperan aktif dalam perang melawan narkoba dan mampu mempersempit ruang gerak sindikat narkoba," ujar dia.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya