Pelaku Bisnis dari 45 Negara Cari Solusi Berantas Perdagangan Manusia

Sejumlah menteri dan pelaku bisnis duduk bersama bahas praktik perbudakan modern, perdagangan manusia, dan kerja paksa dalam Bali Process Government and Business Forum di Nusa Dua.

oleh Maria Flora diperbarui 07 Agu 2018, 09:11 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 09:11 WIB

Fokus Indosiar, Bali - Perbudakan modern, perdagangan manusia, dan kerja paksa, seolah menjadi masalah yang pelik dan mempengaruhi martabat  jutaan orang di seluruh  dunia. Untuk mengentas permasalahan tersebut, pemerintah dan pelaku bisnis duduk bersama dalam Bali Process Government and Business Forum yang digelar di Nusa Dua, Bali.  

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (7/8/2018), sejumlah pejabat tingkat menteri dan puluhan pelaku binis dari 45 negara akan berkolaborasi untuk membahas isu perbudakan dan perdagangan.

Hadir pula sebagai pembicara kunci President Commissioner Emtek Group Eddy Kusnadi Sariaatmadja dan Chairman Fortescue Metals Group Andrew Forrest dari Australia.

"Ini pertemuan spesial, isu penting dan berpengaruh bagi hampir 10 juta orang. Mulai dari perdagangan manusia, kerja paksa dan pekerjaan anak. Forum ini kesempatan langka bagi pebisnis untuk bekerjasama hadapi kejahatan transnasional," ujar Eddy Kusnadi Sariaatmadja.  

Sementara itu, Andrew Forrest mengungkapkan, perusahaan yang bersih dari praktik perbudakan modern memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.  

"Perusahaan yang bersih dari praktik perbudakan modern justru memiliki keutungan yang lebih tinggi," kata Andrew Forrest.  

Bali Process Government and Business Forum masih akan berlanjut. Hari ini, dua pembicara utama akan hadir mewakili unsur pemerintah, yakni Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. (Karlina Sintia Dewi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya