Korban Gempa di Perbukitan Lombok Utara Belum Terjamah Bantuan

Untuk wilayah perbukitan di Lombok Utara yang dekat pusat gempa, seperti di Dusun Sambik Jengkel Timur, Dusun Tangga, dan Dompo Indah, sama sekali tidak terjamah bantuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2018, 20:08 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 20:08 WIB
Masyarakat terdampak gempa Lombok 7 SR yang mengungsi
Masyarakat terdampak gempa Lombok 7 SR yang mengungsi. (dok BNPB)

Liputan6.com, Lombok - Memasuki hari ketujuh pascagempa 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pendistribusian bantuan bahan makanan bagi para pengungsi masih belum merata. Hingga hari ini, Sabtu (11/8/2018), semua bantuan hanya terfokus satu daerah saja.

Sedangkan untuk wilayah perbukitan di Lombok Utara yang notabene dekat pusat gempa, seperti di Dusun Sambik Jengkel Timur, Dusun Tangga, dan Dompo Indah, sama sekali tidak terjamah.

"Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah. Kami makan dari sisa makanan dari puing-puing rumah kami," kata Aminah, warga Dusun Tangga.

Hal senada juga dikatakan Nimerdin, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Selengan, yang mengaku warganya belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Dari tenda sampai makanan pun, belum ada juga bantuan dari pemerintah," tandasnya.

Korban Gempa Swadaya Beli Terpal

Tempat Pengungsian Sementara Korban Gempa Lombok 7 SR
Tempat Pengungsian Sementara Korban Gempa Lombok 7 SR (Istimewa)

Sementara itu, penanganan pembersihan puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa 7 SR juga dinilai masih lamban. Semenjak diguncang gempa dahsyat, kondisi perkampungan di perbukitan itu kini memprihatinkan. Hampir 90 persen bangunan sudah tidak layak huni.

Warga bahkan harus berswadaya membeli terpal dan tidak sedikit dari mereka yang menggunakan terpal yang sudah tidak layak pakai. Bicara soal kesehatan, kini kondisi anak-anak para pengungsi gempa Lombok mulai terserang infeksi saluran pernapasan (Ispa).

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya