Liputan6.com, Lombok - Memasuki hari ketujuh pascagempa 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pendistribusian bantuan bahan makanan bagi para pengungsi masih belum merata. Hingga hari ini, Sabtu (11/8/2018), semua bantuan hanya terfokus satu daerah saja.
Sedangkan untuk wilayah perbukitan di Lombok Utara yang notabene dekat pusat gempa, seperti di Dusun Sambik Jengkel Timur, Dusun Tangga, dan Dompo Indah, sama sekali tidak terjamah.
"Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah. Kami makan dari sisa makanan dari puing-puing rumah kami," kata Aminah, warga Dusun Tangga.
Advertisement
Hal senada juga dikatakan Nimerdin, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Selengan, yang mengaku warganya belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Dari tenda sampai makanan pun, belum ada juga bantuan dari pemerintah," tandasnya.
Korban Gempa Swadaya Beli Terpal
Sementara itu, penanganan pembersihan puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa 7 SR juga dinilai masih lamban. Semenjak diguncang gempa dahsyat, kondisi perkampungan di perbukitan itu kini memprihatinkan. Hampir 90 persen bangunan sudah tidak layak huni.
Warga bahkan harus berswadaya membeli terpal dan tidak sedikit dari mereka yang menggunakan terpal yang sudah tidak layak pakai. Bicara soal kesehatan, kini kondisi anak-anak para pengungsi gempa Lombok mulai terserang infeksi saluran pernapasan (Ispa).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement