Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video tentang dugan pencopotan paksa Bendera Merah Putih di sebuah apartemen di Jakarta Selatan, viral. Pencopotan itu diduga dilakukan oleh pengelola apartemen tersebut.
General Manager Apartemen Kalibata City, Ishak Lopung, mengaku tengah mempelajari video tersebut. Pihaknya tengah memikirkan kemungkinan untuk memperkarakannya ke meja hijau.
"Kami masih pelajari kasus ini. Kalau kami lihat merugikan otomatis kami akan melakukan upaya hukum," ujar Lopung saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (16/8/2018).
Advertisement
Ia mengatakan, video yang beredar di jejaring sosial itu tidak sesuai fakta sebenarnya. Ia pun membeberkan satu per satu kejadian sebenarnya versi pengelola.
Pertama, tutur dia, pencopotan Bendera Merah Putih bukan secara serampangan seperti yang dituduhkan wanita yang berkerudung tersebut. Dia mengaku pengelola sudah meminta izin baik-baik dan ibu dari perempuan itu mengizinkan.
"Kami mencopot bendera juga tidak ujuk-ujuk langsung copot. Kami meminta izin baik-baik. Ketika diizinkan, langsung kami copot dan sarankan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih baik," kata Lopung.
Kedua, soal jumlah bendera yang diturunkan. Pada video ada seorang wanita lainnya yang mengaku-ngaku bernasib seperti orangtua perempuan bernama Nyimas itu. Ishak pun membantahnya.
"Tidak ada. Jumlah cuma satu unit. Tidak ada yang lain," ucap Lopung.
Ishak menuding, orang-orang yang berada dalam video tersebut memutarbalikkan keadaan yang sebenarnya. Dia pun tengah memikirkan langkah untuk menyelesaikan kasus video dugaan pencopotan paksa Bendera Merah Putih tersebut.
"Masih kami pelajari dulu," kata Lopung.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.