Liputan6.com, Jakarta - Tidak seperti peringatan HUT ke-73 RI tahun sebelumnya, di peringatan kali ini Presiden ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tampak tidak hadir.
Pantauan Liputan6.com, Jumat (17/8/2018), sampai dengan detik-detik pembacaan naskah Proklamasi oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, SBY tidak tampak. Namun, terlihat Wapres Boediono yang mengenakan pakaian adat Jawa Tengah.
SBY juga tidak tampak dalam Sidang Tahunan MPR yang digelar kemarin di Gedung DPR/MPR, Kamis, 16 Agustus 2018. Padahal, seluruh pejabat negara hadir dalam acara tersebut, termasuk para presiden dan wakil presiden periode sebelumnya.
Advertisement
Mereka di antaranya Presiden ketiga BJ Habibie dan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri. Kemudian ada Wakil Presiden RI Kelima, Tri Sutrisno dan Wakil Presiden RI Kesebelas, Boediono. Namun, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dalam acara ini.
Sementara itu, tampak hadir dalam peringatan HUT ke-73 RI di Istana Merdeka antara lain Wapres Jusuf Kalla, Presiden ketiga BJ Habibie, Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkopolhukam Wiranto, Menhan Ryamizard Ryacudu, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Mendikbud Muhadjir Effendy.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Jokowi Kenakan Baju Adat Aceh
Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Aceh dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8). Jokowi keluar dari Istana Merdeka menuju mimbar utama pukul 08.59 WIB.
Dia didampingi putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dan sang cucu Jan Ethes. Berbeda dengan Jokowi, Gibran, dan Jan Ethes menggunakan beskap.
Jokowi mengatakan, baju adat Aceh yang dikenakannya dijahit sendiri. Tidak ada alasan khusus dalam pemilihan baju adat.
"Negara kita kan tradisinya banyak sekali, pakaian adat ada ratusan bahkan mungkin ribuan. Mungkin jadi banyak pilihan dan yang kita pilih ini," kata dia.
Â
Reporter: Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement