Liputan6.com, Gorontalo - Perkedel nike adalah hidangan khas Gorontalo yang memanfaatkan kekayaan perairan Gorontalo. Sesuai namanya, perkedel ini terbuat dari ikan nike.
Mengutip dari laman Indonesia Kaya, ikan nike merupakan ikan kecil musiman dari perairan Gorontalo. Keberadaan ikan nike yang hanya ada saat musim-musim tertentu menjadikan hidangan ini cukup istimewa.
Advertisement
Ikan nike memulai siklus hidupnya dari sungai, kemudian masuk ke laut, dan kembali lagi ke sungai. Biasanya, ikan kecil ini muncul setiap akhir bulan. Kemunculannya banyak ditemukan di perairan Gorontalo, terutama di Teluk Tomini.
Advertisement
Baca Juga
Ikan nike memiliki ukuran yang sangat kecil, yakni sekitar 2-3 cm. Ikan nike kaya akan protein, kalsium, dan zat besi.
Rasa asli ikan ini tergolong gurih dan sedikit manis. Setelah diolah menjadi perkedel nike, ikan nike pun masih menjadi hidangan bercita rasa gurih dan manis yang khas.
Penggunaan ikan nike sebagai bahan dasar tergolong unik karena berbeda dengan perkedel pada umumnya. Kebanyakan, perkedel dibuat dari bahan dasar kentang atau tahu.
Proses pembuatan perkedel nike dimulai dengan membersihkan ikan nike, kemudian mencampurkannya dengan tepung terigu, telur, dan aneka bumbu. Adapun bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, merica, dan garam.
Setelah tercampur rata, adonan kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil. Kemudian, adonan perkedel digoreng hingga berwarna kuning keemasan.
Â
Tekstur Renyah dan Lembut
Selain rasanya yang lezat, perkedel nike juga banyak diminati karena teksturnya yang renyah di luar dan lembut di dalam. Perkedel nike juga memiliki kandungan gizi yang tinggi karena penggunaan bahan dasarnya.
Perkedel nike biasanya disajikan sebagai lauk pendamping nasi atau dipadukan dengan binte biluhuta. Beberapa orang menyantap perkedel ini sebagai camilan.
Selain tersedia di rumah makan dan warung makan, perkedel nike juga kerap disajikan dalam acara adat dan perayaan khusus. Sayangnya, saat ini ikan nike terancam menghilang di perairan Gorontalo, terutama dalam beberapa tahun terakhir.
Populasinya yang semakin menurun dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari penangkapan ikan di hulu yang tidak ramah lingkungan, vegetasi bantaran sungai yang mulai menurun, hingga peningkatan aktivitas pembangunan di muara sungai.
Penulis: Resla
Advertisement
