Rupiah Melemah, Polri Kaji Potensi Kerawanan di Masyarakat

Polri masih memetakan potensi apa yang paling mungkin terjadi dalam waktu dekat ini terkait melemahnya nilai tukar rupiah saat ini.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 04 Sep 2018, 19:13 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 19:13 WIB
Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Polri mengkaji berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di seluruh Indonesia akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Apalagi saat ini dolar telah mendekati angka Rp 15.000.

"Ya semua potensi pasti ada. Dan potensi itu akan kita kaji secara mendalam dulu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/9/2018).

Namun Dedi belum bisa mengungkapkan potensi kerawanan yang akan menjadi fokus Polri akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

Sebab, Polri masih memetakan potensi apa yang paling mungkin terjadi dalam waktu dekat ini.

"Potensi yang paling mungkin bisa terjadi itu apa, kita harus dalami dulu secara komperhensif. Apa bagian-bagian yang sangat rentan, bagian-bagian yang sangat membahayakan, kita pasti akan mengawasi secara progresif," kata dia.

Jenderal bintang satu itu menuturkan, Mabes Polri telah memberikan arahan ke seluruh Polda di Indonesia untuk melakukan langkah antisipatif terhadap berbagai kemungkinan yang ditimbulkan akibat kondisi ekonomi saat ini.

"Khususnya mungkin kalau misalnya impact dari fluktuasi nilai tukar ada kenaikan harga-harga tertentu, itu kita antisipasi dengan seksama," ucap Dedi.

 

Melemah Sejak Awal 2018

Rupiah Melemah Tipis, Dolar AS Apresiasi ke Rp 13.775/US$
Petugas menunjukkan uang kertas rupiah di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Mengacu data Bloomberg, rupiah siang ini pukul 12.00 WIB di pasar spot exchange sebesar Rp 13.775 per dolar AS atau menguat 4,7 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah masih merosot terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa sore. Rupiah tembus 14.900 per dolar AS. Mengutip data Bloomberg, Selasa sore (4/9/2018), rupiah berada di kisaran 14.935 per dolar AS.

Sepanjang Selasa pekan ini, rupiah bergerak di kisaran 14.780-14.938 per dolar AS. Rupiah pun sudah melemah 10,18 persen sejak awal 2018.

Berdasarkan kurs referensi, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah 73 poin dari posisi 14.767 per dolar AS pada 3 September 2018 menjadi 14.840 per dolar AS pada 4 September 2018.

Dolar AS perkasa tak hanya terhadap rupiah pada Selasa pekan ini. Berdasarkan data RTI, dolar AS perkasa terhadap ringgit Malaysia sekitar 0,37 persen. Kemudian dolar AS menguat terhadap peso Filipina sebesar 0,04 persen.

Selain itu, dolar AS menguat terhadap yen sebesar 0,28 persen. Terhadap dolar Singapura, dolar AS menguat 0,37 persen. Kemudian dolar AS menguat terhadap baht Thailand sebesar 0,37 persen. Dolar AS menguat terhadap rupee India sebesar 0,44 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya