Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan tidak mendapat jatah formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018. Sebab, pelaksanaan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (AKB) di daerah ini belum selesai.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Cianjur, Tohari Sastra mengatakan, belum terselesaikannya Anjab dan AKB membuat Cianjur tidak bisa memastikan kuota kebutuhan PNS.
"Akhir 2018, pemerintah pusat membuka pendaftaran penerimaan CPNS sebanyak 100 ribu, namun Kabupaten Cianjur belum bisa mengusulkan formasi karena belum selesainya Anjab dan ABK yang diperkirakan baru tuntas akhir September 2018," kata Tohari.
Advertisement
Namun, Pemkab Cianjur akan mengusulkan formasi CPNS di 2019, setelah analisis selesai, termasuk berapa jumlah kebutuhan PNS dan jabatan apa saja yang dibutuhkan akan terdeteksi.
"Pelaksanaan kajian atau analisis melibatkan pihak ketiga, setelah selesai hasilnya dikirimkan ke Kemenpan RB dan diusulkan formasi ke BKN," ujar Tohari seperti dilansir dari Antara, Jumat (21/9/2018).
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
508 PNS Akan Pensiun
Ia menyatakan, jumlah PNS di Cianjur saat ini ada 12.600 orang. Sebanyak 508 PNS di antaranya akan pensiun pada 2018, sehingga Cianjur sangat membutuhkan tambahan PNS, terutama tenaga guru dan kesehatan yang hingga saat ini masih sangat kurang.
Pihaknya juga mengimbau agar warga waspada terhadap kasus penipuan dari pihak yang mengaku-ngaku dapat meloloskan warga menjadi PNS. Sebab pada 2018 Cianjur tidak mendapat formasi CPNS. Pihaknya sudah banyak mendapat laporan soal penipuan tersebut.
"Jangan percaya pada oknum yang dapat meloloskan warga yang berminat menjadi PNS karena pendaftaran dan prosesnya dilakukan secara online terbuka. Sejak beberapa waktu terakhir banyak laporan yang kami terima terkait penipuan CPNS," kata Tohari.
Advertisement