SBY Minta Maaf ke Jokowi karena Twit Andi Arief

Permintaan maaf tersebut terkait pernyataan kadernya Andi Arief dalam akun twitternya tentang kader Partai Demokrat yang pindah ke Nasdem.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 29 Sep 2018, 10:52 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2018, 10:52 WIB
Momen Keakraban SBY, Prabowo, dan Jokowi
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan presiden terpilih 2014, Joko Widodo (Jokowi) saat mengadakan pertemuan menyangkut transisi pemerintahan di Nusa Dua, Bali pada 27 Agustus 2014. (AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung HM Prasetyo.

Permintaan maaf tersebut terkait pernyataan kadernya Andi Arief dalam akun twitternya tentang kader Partai Demokrat yang pindah ke Nasdem. Selain itu dalam tweetnya Andi juga menyerukan dengan tagar 2018GantiPresiden.

"Saya minta maaf kpd Presiden Jokowi & Jaksa Agung atas "tweet" Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras," tulis SBY dalam akun twitternya.

Pernyataan Andi Arief itu, kata SBY, mungkin membuat Jokowi dan Prasetyo tak nyaman.

"Saya tahu AA mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yg tidak terima partai dan pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem," tulis SBY.

Meskipun, kata SBY, dia yakin Jokowi tidak tahu-menahu terkait hal ini dan dapat merasakan perasaan kader Demokrat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Twit Andi Arief

Andi Arief mengunggah sejumlah tudingan dalam cuitannya. Dia juga menyebut nama Jokowi dan menyerukan tagar 2018gantipresiden.

"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal Jaksa Agung jadi alat politik NasDem, saya menyerukan tagar 2018gantipresiden," cuit Andi di akun twitternya.

Andi juga menuding Kejaksaan kini menjadi alat politik Partai NasDem. Andi lalu meminta agar pemilu dipercepat.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya