Menaker: Generasi Milenial Harus Miliki Keterampilan Dasar untuk Hadapi Perubahan Zaman

Hadapi perubahan zaman, ini yang harus dilakukan milenial.

oleh Cahyu diperbarui 02 Okt 2018, 13:50 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 13:50 WIB
Dies Natalis Universitas Jenderal Soedirman
Hadapi perubahan zaman, ini yang harus dilakukan milenial.

Liputan6.com, Purwokerto Zaman terus senantiasa berubah dengan cepat. Menghadapi perubahan zaman yang terjadi sangat cepat itu, generasi milenial dituntut memiliki keterampilan yang unggul, berinovasi dan tampil diatas rata-rata.

"Pengetahuan, kekuatan ide-ide kreatif dan inovasi yang revolusioner adalah keterampilan mendasar yang harus dimiliki dalam dunia kerja di masa mendatang," ujar Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencana dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Khairul Anwar, saat menghadiri Dies Natalis Universitas Jenderal Soedirman ke-55 pada Rabu (26/9/2018).

Hanif menjelaskan, pekerjaan dan industri masa depan akan lahir dalam suatu Ekonomi Inovasi. Ekonomi Inovasi sendiri memiliki empat sarana fundamental, yaitu IT dan Jaringan, Bioteknologi, Nanoteknologi, dan Neuroteknologi.

“Jenis-jenis pekerjaan di masa depan bagi para milenial akan lebih membutuhkan keterampilan canggih, pendidikan tinggi, dan pelatihan teknologi high-level," ucapnya.

Hasil riset McKinsey Global Institute Tahun 2012 telah meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada 2030. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil.

"Pada 10 tahun kedepan, pasar kerja Indonesia akan diisi oleh generasi milenial yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang. Oleh karena itu, generasi muda harus disiapkan keterampilan yang berhubungan dengan kecepatan, kompleksitas, risiko, perubahan, dan kejutan. Kemakmuran perekonomian Indonesia dimasa depan ada ditangan mereka, termasuk terwujud atau tidaknya ramalan McKinsey Global Institute yang saya sebutkan tadi," kata Hanif.

Lanjutnya, semua stakeholders pembangunan di pusat dan daerah harus terlibat, termasuk sistem pendidikan. Sistem pendidikan harus terus diperbaiki guna mempersiapkan bangsa, organisasi, dan Individu untuk bersaing dalam Ekonomi Inovasi.

Sementara itu, Rektor Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), Suwarto, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan.

"Kami terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, termasuk bagi masyarakat kurang mampu yang kami implementasikan dalam bentuk beasiswa," ujarnya.

Selain itu, untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja, Unsoed selalu melakukan pembekalan baik dalam bentuk persiapan menghadapi dunia kerja maupun untuk berwirausaha bagi para calon wisudawan.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya