Adu Fakta Polisi Vs Keterangan Gerindra di Kasus Ratna Sarumpaet

Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, mengungkap kronologi penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.

oleh Nanda Perdana PutraMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Okt 2018, 12:23 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 12:23 WIB
Ratna Sarumpaet memberikan konfrensi pers terkait somasi ke Dinas Perhubunagn DKI
Ratna Sarumpaet memberikan konfrensi pers terkait somasi ke Dinas Perhubunagn DKI

Liputan6.com, Jakarta Polisi membeberkan beberapa hasil temuan yang menyebutkan Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan. Dugaan itu semakin kecil karena tidak ada fakta yang mendukung bahwa Ratna mengalami penganiayaan.

Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, mengungkap kronologi penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Diceritakan, insiden terjadi pada 21 September 2018, di wilayah Jawa Barat.

"Ratna dihajar tiga orang, 21 September yang lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat, malam hari," kata Nanik lewat siaran pers yang diterima, Selasa, 2 Oktober 2018.

Saat itu, Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Ratna naik taksi bersama peserta dari Sri Lanka dan Malaysia. Namun tiba-tiba, taksi yang mereka tumpangi dihentikan agak jauh dari keramaian.

"Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.

Faktanya, penyelidikan polisi menyebut saat pihaknya menerima informasi penganiayaan Ratna dan viral di media sosial, pihaknya langsung bergerak menyelidiki.

"Kami koordinasi dengan Bareskrim Polri dan sudah memerintahkan jajaran terkait info tersebut. Saudari Ratna Sarumpaet mengalami pengeroyokan di Bandara Husein 21 September malam hari dalam rangka mengikuti acara konferensi internasional. Dari hasil pengecekan, belum ditemukan saksi yang melihat dan mendengar langsung di sekitar bandara. Sudah dicek 22 rumah sakit apa ada Ibu Ratna mendapat layanan medis terkait luka yang dialami. Ada pengecekan juga di beberapa tempat di Bandara Husein, termasuk porter di situ," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).

Polisi juga tidak mendapati informasi terkait warga negara asing yang disebutkan Ratna, yaitu warga negara Sri Lanka dan Malaysia.

"Kami empati karena Ibu Ratna sudah umur dan alangkah teganya ada orang yang mengeroyok dan kami ingin mendapat info temannya yang orang Sri Lanka dan Malaysia itu. Tapi kami belum dapat info," kata Nico.

Mengenai kegiatan konferensi dengan warga negara asing di Bandung, kepolisian memastikan tidak ada kegiatan di Bandung seperti yang disebutkan Ratna Sarumpaet.

"Bahwa di Polda Jabar belum ada kegiatan internasional. Biasanya kalau ada (kegiatan), polisi akan melakukan pengamanan. Jadi, 21 September tidak ada kegiatan internasional di Bandung," beber Nico.

Soal Pemukulan

Rumah Sakit Khusus Bina Estetika di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini menjadi perhatian setelah muncul kabar penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet.
Rumah Sakit Khusus Bina Estetika di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini menjadi perhatian setelah muncul kabar penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. (Merdeka.com/ Nur Habibie)

Nanik meneruskan, usai dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan aspal, sehingga bagian samping kepalanya robek. Menurut pengakuan Ratna, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi, Mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," beber Nanik.

Faktanya, hasil penyelidikan menemukan bahwa Ratna Sarumpaet pada 21 September 2018, sekitar pukul 17.00 WIB berada di Rumah Sakit Bina Estetika, Menteng.

"Tim mendapat info Ibu Ratna sore sekitar pukul 17.00, beliau ada di RS Bina Estetika, Menteng. Kami sudah bertemu pihak rumah sakit dan pengecekan," kata Nico.

Penyelidikan dikuatkan dengan bukti rekaman CCTV rumah sakit, di mana Ratna Sarumpaet terlihat di Rumah Sakit Bina Estetika.

"Di rumah sakit kita dapat CCTV pendaftaran pembayaran. Tanggal 21 September jam 5 sore, Ibu Ratna Sarumpaet datang, tapi tanggal 20 sudah melakukan pemesanan terlebih dulu," beber Nico.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya