Dampak Kemarau Panjang, Warga Karawang Manfaatkan Air Kubangan untuk MCK

Untuk keperluan memasak dan minum warga harus membeli air bersih dari para penyedia air dengan harga yang relatif mahal.

oleh Maria Flora diperbarui 23 Okt 2018, 14:38 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 14:38 WIB

Fokus, Karawang - Kemarau panjang yang masih melanda sejumlah daerah membuat warga memanfaatkan sumber-sumber air yang ada di lingkungan mereka untuk memenuhi kebutuhan mandi cuci dan kakus.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (23/10/2018), warga di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, terpaksa menggunakan air kubangan yang keruh untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus. Hal ini lantaran wilayah mereka dilanda krisis air bersih dalam beberapa bulan terakhir akibat kemarau panjang.

Sementara, untuk keperluan memasak dan minum warga membeli air bersih dari para penyedia air dengan harga yang relatif mahal.

Hal yang sama dialami warga di Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah. Kekeringan telah melanda daerah mereka dalam kurun waktu 4 bulan terakhir. Warga biasanya memenuhi kebutuhan air dengan mengambil di desa tetangga.

Beruntung, Tim Polres Kebumen mendatangkan sejumlah truk pembawa air untuk membantu menyediakan air bersih bagi warga.

Sementara itu, di Kecamatan Babakan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kemarau panjang mendatangkan berkah tersendiri bagi para penyedia jasa pengeboran sumur. Keringnya sumur air warga membuat permintaan pembuatan sumur bor melonjak tajam.

Para penyedia jasa bor memasang tarif mulai Rp 5 juta hingga belasan juta rupiah, tergantung tingkat kesulitan daerah yang kekeringan. (Muhammad Gustirha Yunas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya