Wiranto: Program Revolusi Mental Tekan Radikalisme

Wiranto mengatakan, terdapat kesesuaian dari program revolusi mental dengan apa yang pemerintah upayakan yaitu menciptakan stabilitas negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2018, 22:49 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 22:49 WIB
Menko Polhukam Wiranto (Liputan6.com/Aditya Prakasa)
Menko Polhukam Wiranto (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan , Wiranto mengatakan program revolusi mental sudah membuahkan hasil. Salah satunya mampu menekan tumbuhnya radikalisme dan terorisme di Indonesia.

"Meski belum sempurna. Terus diupayakan dengan sebaik mungkin. Upaya yang sudah kami lakukan adalah melawan terorisme dan radikalisme," kata Wiranto di Manado, seperti dilansir Antara, Sabtu (27/10/2018).

Hal itu ia sampaikan di kesempatan Rembuk Nasional Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental. Wiranto menyatakan, terorisme dan radikalisme mengancam keamanan.

Meski demikian, menurutnya, terorisme dan radikalisme di Indonesia terbilang kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Hal berbeda, terjadi di beberapa negara dengan penduduk yang kecil.

Di sana, rasio radikalisme justru lebih besar. Wiranto mengatakan, terdapat kesesuaian dari program revolusi mental dengan apa yang pemerintah upayakan yaitu menciptakan stabilitas negara.

Untuk menekan terorisme dan radikalisme, kata dia, diperlukan beragam pendekatan. Program revolusi mental termasuk di dalamnya.

Pada muaranya, menurut Wiranto, pemerintah terus mengupayakan stabilitas negara guna mendorong iklim berinvestasi yang baik di Indonesia.

Indonesia saat ini, kata dia, sudah mendapat pengakuan dunia internasional sebagai negara ke-9 di dunia paling aman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kembalikan Citra Islam

Wiranto juga menyinggung soal peran pemerintah dalam mengembalikan citra Islam yang damai sebagai rahmat alam semesta.

Berbagai upaya, kata dia, dilakukan pemerintah dengan sejumlah program yang mendorong pada promosi Islam penengah. Contohnya, sejumlah seminar Islam moderat digelar Indonesia sebagai media promosi moderasi dalam agama.

"Indonesia kan Islam yang ramah dan damai. Harus dikembalikan kepada Islam yang ramah dan damai itu sendiri. Ini juga masuk gerakan Indonesia yang tertib, gerakan Revolusi Mental terus kami upayakan," kata Wiranto.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya