Istri Penumpang Lion Air JT 610 Jatuh Masih Berharap Suaminya Selamat

Keluarga korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat menangis histeris.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2018, 13:25 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 13:25 WIB
Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Pangkalpinang - Keluarga korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat menangis histeris saat mendengar pernyataan Gubernur Bangka Belitung yang memastikan jatuhnya pesawat tersebut.

"Papa masih hidup, mama jemput papa, papa jangan tinggalin mama," teriak Dina, istri salah satu korban penumpang, Senin (29/11/2018) seperti dilansir Antara.

Korban Rangga Adi Prana merupakan salah satu anggota Kepolisian di Polda Babel yang melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menjalankan bisnis di Jakarta.

Sejak 17 tahun menjadi anggota kepolisian daerah Babel, korban dikenal baik oleh anggota keluarga. Rangga memiliki tiga anak dan tinggal di Jalan Gurami Gabek Permai.

Selain itu, Ermayanti istri dari M Safii yang juga salah satu korban di pesawat Lion Air JT 610 juga menangis histeris saat mendengar berita duka tersebut.

"Suami saya tidak minta jemput, kontak terakhir waktu subuh hanya minta bawa anak ke rumah sakit karena si bungsu lagi sakit," ujar Erma.

Kedua keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 tersebut masih berharap anggota keluarganya selamat meski belum ditemukan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Detik-Detik Pesawat Jatuh

Penerbangan Lion Air dengan nomor penenerbangan JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan pesawat tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Corporate Communication Lion Group, Danang Prihantoro mengungkap kronologi dari hilang kontak hingga pesawat tersebut jatuh. Pesawat itu hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB. 

Setelah 13 menit mengudara atau pada 06.33 WIB, pesawat Lion Air jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”  atau di sekitar Karawang. Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi, termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi. Totalnya 189 orang. 

Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 itu buatan 2018 dan baru dioperasikan Lion Air 15 Agustus 2018 serta dinyatakan laik operasi. 

Pesawat dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul  Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya