Anies Ingin Naturalisasi untuk Cegah Banjir, Ini Kata KemenPUPR

KemenPUPR mengaku belum mengerti maksud Anies tentang naturalisasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2018, 06:04 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 06:04 WIB
Anies Baswedan Jadi Tamu Kehormatan U20 Global Summit di Argentina
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam Urban 20 (U20) Global Summit di Buenos Aires, Argentina. Acara ini dihadiri para pemimpin 25 kota utama dari negara-negara anggota G20. (Liputan6.com/Pool/Pemprov DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengutarakan, naturalisasi sungai merupakan cara yang lebih efektif daripada proyek normalisasi untuk menangani banjir musiman di Ibu Kota.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku inisiator proyek normalisasi sungai, coba angkat suara terkait ucapan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mengatakan, pihaknya telah coba mengundang Gubernur DKI Anies Baswedan ataupun perwakilannya untuk minta kejelasan terkait ide normalisasi sungai.

"Saya sudah berikan undangan kepada Gubernur atau perwakilan, tapi enggak datang. Soalnya saya enggak ngerti apa itu naturalisasi," ungkap dia di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Undangan itu disebutkannya telah diberikan dua kali. Pada kesempatan kedua, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat diwakili oleh Staf Gubernur, namun yang bersangkutan pun belum bisa memberi jawaban yang diminta.

"Nah dari situ, kita selalu rapat bersama, diwakili kepala Balai siap siaga banjir di DKI, cuma untuk meneruskan ini. Pak Gubernur Anies Baswedan juga sudah mau mengganggarkan Rp 450 miliar di DIPA DKI, ini suratnya ada," lanjut dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Betonisasi Bukan Jalan Keluar

Rumah DP 0 Rupiah-Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan pada saat meluncurkan program rumah DP 0 Rupiah di Klapa Village, Pondok kelapa, Jakarta Timur, Jumat (12/10). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Anies Baswedan sempat menyatakan, normalisasi sungai dengan cara betonisasi bukan merupakan jalan keluar terbaik untuk mengantisipasi banjir musiman.

"Jadi jangan diartikan kalau tidak ada betonisasi, maka akan tidak ada antisipasi untuk banjir. Antisipasi banjir tetap berjalan semuanya," kata dia.

Pemprov DKI, lanjut Anies, telah menurunkan 192 alat berat untuk mengeruk sejumlah waduk. Adapun total waduk yang tengah dikeruk yakni sebanyak 14 unit.

Anies juga coba sedikit mendefinisikan maksud naturalisasi sungai yang ia maksud. "Kanan kirinya ditumbuhkan sebagai ekosistem yang natural. Karena itu Anda tidak temukan betonisasi," jelas dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya