Menangis, Kabasarnas: Kami Bukan Manusia Super, tapi Kami Tetap All Out

Syaugi mengatakan, pihaknya akan memperpanjang waktu evakuasi korban dan pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Nov 2018, 12:24 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 12:24 WIB
Kabasarnas & Panglima TNI Beri Keterangan Perkembangan Pencarian Lion Air JT 61
Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi keterangan pers terkait perkembangan pencarian Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya M Syaugi tidak kuasa menahan air matanya. Sebagai pucuk pimpinan yang bertanggung jawab dalam evakuasi korban Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610, dia berkomitmen akan menuntaskan pencarian semaksimal mungkin.

"Kami bukan manusia super, bukan manusia sempurna," kata Syaugi di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Hal ini disampaikan perwira tinggi bintang tiga di hadapan keluarga para korban Lion Air yang jatuh di laut Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober sepekan lalu.

Suara parau mulai terdengar. Syaugi menghentikan pernyataannya.

"Saya di lapangan, di laut, saya tidak menyerah, mudah-mudahan dengan waktu yang ada ini kami tetap all out," kata lulusan Akmil 1984 ini.

"Walaupun sampai sepuluh hari nanti, kelaupun masih ada kemungkinan untuk ditemukan saya yakin saya akan terus mencari saudara-saudara saya ini, kami mohon doaanya," Syaugi melanjutkan.


Evakuasi Diperpanjang

Kantung Jenazah dan Serpihan Lion Air JT 610 Tiba di Tanjung Priok
Petugas Basarnas merapikan barang temuan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Syaugi mengatakan, pihaknya akan memperpanjang waktu evakuasi korban dan pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610. Evakuasi pesawat yang jatuh di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, tersebut akan diperpanjang selama tiga hari.

"Jadi kami putuskan operasi evakuasi diperpanjang tiga hari sejak besok. Hari ini hari ketujuh, kita tambah tiga hari lagi. Mudah-mudahan dengan tiga hari ini, dengan sinergitas yang tinggi bisa segera menyelesaikan operasi ini," kata Syaugi di JCIT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).

Penambahan waktu untuk evakuasi itu diputuskan setelah pihaknya mengevaluasi dan melihat langsung kondisi di lokasi pencarian korban dan badan pesawat Lion Air. Terlebih, tim SAR gabungan masih terus menemukan bagian tubuh korban.

"Hari ini adalah operasi hari yang ketujuh. Setelah kami evaluasi, dengan kami tadi melihat ke TKP, kami rapatkan dengan beberapa staf, berdasarkan masukan dari lapangan yang begitu banyak masih seperti tadi malam contohnya 20 lebih kantong jenazah," ujar Syaugi.

Ia pun menuturkan, untuk potongan tubuh korban pesawat Lion Air yang sudah ditemukan, segera dibawa ke posko evakuasi di JCIT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Mudah-mudahan kalau ada korban bisa kita ambil dan kita serahkan ke Rumah Sakit Polri," tutur Syaugi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya