TPNPB Akui Serang dan Bunuh Pekerja Jembatan Trans Papua

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, angkat bicara mengenai aksi [penembakan](3800759 "") pekerja PT Istaka Karya yang tengah merampungkan jembatan di proyek Trans Papua, Nduga, Papua.

oleh Andrie Harianto diperbarui 06 Des 2018, 19:26 WIB
Diterbitkan 06 Des 2018, 19:26 WIB
Kapendam Bantah Dua Anggota TNI Tewas, Hanya Terluka Ditikam KKSB
Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata KKB Papua. Ilustrasi: Kriminologi

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, angkat bicara mengenai aksi penembakan pekerja PT Istaka Karya yang tengah merampungkan jembatan di proyek Trans Papua, Nduga, Papua. Sebby mengakui pihaknya yang bertanggungjawab terhadap penembakan tersebut.

"Kami yang bertanggung jawab," kata Sebby saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (6/12/2018). Saat dihubungi Sebby mengaku sedang berada di hutan perbatasan Papua.

Menurut Sebby, penyerangan dilakukan kelompok Egianus Kogoya yang memimpin Kodam III TPNPB. Kesatuan ini, kata Sebby, membawahi wilayah Nduga. "Tidak banyak pasukannya, hanya 50 orang," sebut Sebby.

Disinggung motif penyerangan kelompoknya, Sebby mengatakan bahwa pihaknya menolak apapun yang dibangun pemerintah Indonesia di Papua, termasuk pembangunan jalan Trans Papua.

"Kami hanya menginginkan kemerdekaan Papua Barat dan pemerintah Indonesia harus akui itu. Kami menolak pembangun jalan Trans Papua dan sudah pernah diperingatkan sebelumnya," ujar Sebby.

Terkait aksi brutal yang sementara teridentifikasi 16 orang, Sebby punya alasan pihaknya melakukan hal itu. Menurut dia, para pekerja tersebut bukanlah pekerja biasa. Dia menyebut para pekerja sebagai aparat TNI-Polri yang menyamar menjadi pekerja proyek.

"Kami punya dokumennya dan kami tidak mau kompromi," kata Sebby.

16 Jenazah

Hingga Kamis ini, aparat gabungan TNI-Polri telah menemukan 16 jenazah yang diduga merupakan karyawan PT Istaka Karya yang dibantai KKB pimpinan Egudius Kogoya, pimpinan TPN-OPM Wilayah Ndugama.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, saat ini aparat gabungan TNI-Polri telah menguasai sepenuhnya Gunung Kabo, lokasi pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya oleh KKB.

Sebanyak delapan korban selamat dalam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua tiba di Timika, siang ini, waktu Papua.

Dari ke delapan korban selamat itu, satu masih anak-anak dan sisanya pria dewasa. Satu orang langsung dilarikan ke RSUD Mimika, Papua karena mengalami luka-luka.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan akan menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang membantai belasan pekerja proyek Trans Papua.

"TNI-Polri tegas menangani masalah ini. Kelompok kriminal bersenjata itu akan kita tangkap dan adili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," kata Marsekal Hadi di Timika, Papua, Kamis (12/6/2018).

Hadi menyatakan, tragedi kemanusiaan yang terjadi di Nduga itu bukan kriminal biasa.

"Ini adalah perbuatan yang sangat keji sehingga TNI-Polri akan menangani masalah ini secara serius," ucapnya, menegaskan.

Jajaran Polri, katanya, akan segera olah tempat kejadian perkara pembunuhan pekerja PT Istaka Karya di Gunung Kabo dan penembakan Sertu Anumerta Handoko di Pos Yonif 755/Yaled di Mbua untuk mengumpulkan bukti-bukti.

Melalui proses penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan tersebut diharapkan masyarakat Nduga kembali ke kondisi kehidupan yang tenang tanpa ketakutan akibat teror penembakan oleh KKB.

Panglima TNI mengatakan saat ini aparat gabungan TNI-Polri telah menguasai sepenuhnya Gunung Kabo, lokasi pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya oleh KKB Papua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya