Ketua MPR: Penembakan Papua Pelanggaran Berat, Harus Ditindak Tegas

Ketua MPR Zulkifli Hasan mendukung pemerintah Jokowi meneruskan pembangunan di Papua meski ada insiden pembunuhan 19 pekerja Trans Papua oleh kelompok separatis bersenjata.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2018, 20:52 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 20:52 WIB
Ketua MPR Pimpin Pergantian Antar Waktu Anggota MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan memimpin pengucapan sumpah jabatan anggota MPR Pengganti Antar Waktu (PAW), Jakarta, Kamis (18/10). MPR melantik sembilan anggota dewan dalam PAW yang berasal dari Fraksi PAN, Demokrat, PPP dan Gerindra. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan mendukung pemerintah Jokowi meneruskan pembangunan di Papua meski ada insiden pembunuhan 19 pekerja Trans Papua oleh kelompok separatis bersenjata. Zulkifli meminta pemerintah tegas terhadap kelompok tersebut.

"Saya apresiasi bapak Presiden terus lanjutkan pembangunan dan harus ada tindakan tegas," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).

Ketua Umum PAN itu menilai apa yang terjadi di Papua sudah termasuk pelanggaran berat. Karena pekerja sipil turut menjadi korban.

"Bayangkan orang bekerja dibunuh sedemikian rupa sangat mengganggu, bertentangan dengan kemanusiaan. Itu pelanggaran berat," kata Zulkifli.

Soal langkah pengamanan yang harus diambil pemerintah, Zulkifli percaya kepada TNI dan Polri. Menurutnya dua institusi ini sudah kuat untuk melawan kelompok separatis.

"TNI-Polri kita sangat kuat pasti bisa mengamankan," tandasnya.

Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggungjawab atas peristiwa penyerangan dan pembunuhan satu anggota TNI dan karyawan PT Istaka Karya.

Motif penyerangan karena menganggap pembangunan di Papua sebagai penjajahan. Mereka menyatakan tidak akan menyerah pada TNI-Polri dan pemerintah Indonesia.

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya