Polri Libatkan Densus 88 Usut Teror Diduga Bom di Rumah 2 Pimpinan KPK

Iqbal memastikan, Polri bekerja maksimal untuk mengusut kasus teror tersebut hingga tuntas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Jan 2019, 12:52 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 12:52 WIB
densus-ilustrasi-tangkap-130820c.jpg
Ilustrasi densus88

Liputan6.com, Jakarta - Polri telah membentuk tim untuk mengusut kasus teror benda diduga bom di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Polri bahkan melibatkan Densus 88 Antiteror dalam mengungkap kasus tersebut.

"Polri sudah menurunkan beberapa tim jajaran Polda Metro Jaya di kedua kediaman pimpinan KPK, di-backup Bareskrim, Pusident, Puslabfor, dan Densus 88," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Iqbal memastikan, Polri bekerja maksimal untuk mengusut kasus teror tersebut hingga tuntas. Polisi tengah memeriksa barang bukti, termasuk rekaman CCTV dan menggali keterangan saksi-saksi.

"Saya imbau masyarakat tenang. Situasi kondisi Jakarta dan seluruh Indonesia aman, kondusif. Mudah-mudahan tidak ada motif apa pun di sini," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Diuji di Puslabfor

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo belum bisa memastikan apa jenis benda diduga bom tersebut. Saat ini, barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian tengah diuji di laboratorium forensik.

"Densus 88 sudah memiliki pengalaman terkait penanganan kasus yang berkaitan dengan bahan peledak. Oleh karena itu, tugasnya (Densus 88) backup tim yang sudah dibentuk Pak Kapolda Metro Jaya," kata Dedi.

Dari rumah Laode di Kalibata, Jakarta Selatan, polisi menemukan barang bukti berupa pecahan botol dan juga bekas kepulan asap. Sementara polisi belum mengungkap benda diduga bom yang ditemukan di kediaman Agus di Bekasi, Jawa Barat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya