Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah memanggil dan meminta keterangan pihak sekolah bekas laboratorium yang digunakan sebagai gunang narkoba.
Dia menyebut dari keterangan tersebut pihak sekolah mengaku tak ada satupun siswanya yang terlibat dalam kasus narkoba. Karena itu, Anies mengimbau agar setiap sekolah tidak tinggal diam ketika fasilitasnya digunakan tidak semestinya.
"Lapor jangan diam, jangan menunggu menjadi masalah. Jangan ada pembiaran dan harus ada pengawasan internal," kata Anies di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019).
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan siswa di lingkungan sekolah pasti mendengar adanya penggunaan fasilitas sekolah yang tidak semestinya.
Sehingga bila ditemukan praktek perdagangan di sekitar sekolah, Anies Baswedan meminta sekolah tersebut melaporkan hal itu.
"Enggak mungkin orang itu enggak denger, pihak sekolah tidak boleh diam. Jadi meskipun tidak ada siswa yang terlibat secara langsung tapi lokasi nya dipakai ini jadi warning," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Laboratorium Jadi Gudang Narkoba
Sebelumnya, Polsek Kembangan Jakarta Barat menyita 355 gram sabu dan 7910 butir dan psikotropika golongan IV serta obat-obatan daftar G dari sebuah lab sekolah. Dalam operasi kali ini, sedikitnya 7910 butir narkoba disita.
Barang tersebut ditemukan sebuah laboratorium sebuah sekolah di Jakarta Barat. Adalah DL dan CP, kakak beradik yang mendesain tempat tersebut menjadi gudang penyimpanan sekaligus tempat tinggal.
"Barang disimpan di dalam Laboratorium. di situ ada sebuah ruangan yang dialihfungsikan jadi gudang dan tempat tidur," kata Kapolsek Kembangan Kompol Joko Handoko, Selasa (15/1/2019).
Joko mengatakan, pihaknya meringkus DL dan CP Kamis 10 Januari 2019 di sebuah sekolah kawasan Jakarta Barat. Hasil pengembangan dari tersangka lainnya.
Advertisement