Liputan6.com, Jakarta - Hijau dan asri. Itulah gambaran Saung Berkarya di Hambalang, Kabupaten Bogor. Saung yang digagas Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Manda Putra, alias Tommy Soeharto ini merupakan workshop pertanian yang menjadi solusi krisis energi dan pangan di desa-desa.
Saung Berkarya dirancang dosen Institut Pertanian Bogor dan Universitas Pakuan Sri Wahyuni. Saung ini adalah miniatur desa mandiri energi dengan pertanian terpadu. Saung terdiri dari satu bangunan induk dan dua aula terbuka untuk menerima kelompok besar petani dari berbagai wilayah di Indonesia.
Jangan berharap melihat lampu listrik di Saung Berkarya. Yang ada adalah lampu petromaks dengan bahan bakar biogas. Tidak ada tabung LPG, atau Elpiji, tiga atau 12 kilo untuk membuat kompor menyala pemanas air berfungsi.
Advertisement
"Semua menggunakan bahan bakar biogas. Pemanas ruangan juga menggunakan biogas, termasuk lampu untuk menetaskan telur," kata Sri Wahyuni kepada wartawan, Senin (18/3/2019).
Tidak jauh dari bangunan induk terdapat kandang tujuh ekor sapi, kandang domba, dan kandang berisi ratusan ekor ayam. Di sekeliling bangunan terdapat kebun-kebun percontohan, dengan berbagai jenis tanaman; cabai, oyong Jepang, rumput gajah untuk pakan sapi, dan berbagai jenis sayuran.
Di sisi salah satu aula terdapat rak-rak hidroponik dengan berbagai jenis sayuran. Ada kubah warna biru di bawah tanah dan bak penampungan limbah kotoran sapi.
"Kubah berfungsi sebagai penampung gas," kata Sri Wahyuni.
Menurut Mbak Sri, demikian dia dipanggil, belum seluruh lahan Saung Berkarya terbangun. Lahan di bagian bawah akan disulap menjadi kandang berkapasitas 50 ekor sapi, embung berbentuk hati, kandang domba, dan sarana agrowisata mini.
"Inilah miniatur desa mandiri energi dan pertanian terpadu," kata Sri Wahyuni.
Air kencing sapi, masih menurut Sri Wahyuni, juga dimanfaatkan untuk pestisida alami. Semua tanaman di Saung Berkarya menggunakan air kencing sapi.
Terbuka untuk Umum
Meski didirikan Tommy Soeharto, Saung Berkarya terbuka untuk siapa saja. "Kami tidak pernah bertanya kepada pengunjung dari mana dan simpatisan partai apa," kata Sri Wahyuni.
Di sini, siapa pun bisa belajar dan kami siap membantu masyarakat desa mandiri energi dan pangan.
Tidak sedikit pengunjung, lanjut Sri Wahyuni, yang bertanya apakah Pak Tommy juga akan membangun workshop serupa di setiap kabupaten di Indonesia.
"Saya tidak tahu berapa orang yang bertanya seperti itu, yang pasti banyak, dan itu menunjukan workshop mandiri energi dan pertanian terpadu adalah kebutuhan masa depan," kata Sri Wahyuni seraya melapas pandang ke hamparan tanaman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement